Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Banyak Orang yang Pernah Berjalan di Bulan?

Dan hingga saat ini manusia baru bisa menapakkan kaki di Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi yang berjarak 380.500 kilometer, ukuran yang tergolong dekat dalam istilah astronomi.

Lalu berapa banyak orang yang pernah menjejakkan kaki di permukaan Bulan dan siapa saja?

Mengutip Space, Minggu (6/11/2022) misi menyentuh Bulan ini bermula pada tahun 1962 saat Presiden Amerika Serikat John F Kennedy berkomitmen untuk menempatkan astronot ke Bulan.

Latar belakang pencapaian terobosan ini merupakan kompetisi perlombaan luar angkasa dengan Uni Soviet, yang telah menjadi negara pertama yang menempatkan manusia di luar angkasa, Yuri Gagarin.

Misi AS berhasil terlaksana pada tahun 1969, terobosan itu ditandai Neil Amstrong yang untuk pertama kali berjalan dan membuat jejak kaki di Bulan.

"Satu langkah kecil untuk manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia," katanya.

Amstrong kemudian diikuti oleh Edwin 'Buzz' Aldrin, keduanya adalah yang pertama berjalan di Bulan dalam misi yang bernama Apollo.

Total hingga kini sudah ada 12 orang yang pernah berjalan di Bulan, daftarnya sebagai berikut:

1. Neil Armstrong (Apollo 11)
2. Buzz Aldrin (Apollo 11)
3. Charles "Pete" Conrad (Apollo 12)
4. Alan Bean (Apollo 12)
5. Alan Shepard (Apollo 14)
6. Edgar Mitchell (Apollo 14)
7. David Scott (Apollo 15)
8. James Irwin (Apollo 15)
9. John Young (Apollo 16)
10. Charles Duke (Apollo 16)
11. Eugene Cernan (Apollo 17)
12. Harrison Schmitt (Apollo 17)

Salah satu yang mencolok berjalan di Bulan adalah gravitasinya yang rendah. Gravitasi Bulan sekitar 1/6 dari Bumi.

Dengan gravitasi tersebut, seseorang dapat melompat sekitar enam kali lebih tinggi daripada yang bisa dilakukan di Bumi.

Saat berjalan di Bulan juga jauh lebih ringan dan dikejutkan oleh warna-warna tajam, karena atmosfer yang sangat tipis.

Buzz Aldrin menggambarkan berjalan di Bulan seperti berjalan di trampolin, tetapi tanpa kelenturan dan ketidakstabilan.

"Permukaann Bulan ditutupi bubuk dan langit yang gelap gulita. Bumi terlihat sangat kecil sehingga bisa dihalangi dengan mengangkat ibu jari ke atasnya," ungkap Aldrin.

Meski begitu Charles Duke, astronot Apollo 16 punya memori yang berbeda tentang Bulan. Ingatannya yang paling jelas tentang Bulan adalah keindahannya. Kontras yang mencolok antara abu-abu terang Bulan dan kegelapan ruang angkasa.

"Abu-abunya begitu cerah hingga hampir putih. Matahari selalu bersinar, jadi Anda tak melihar bintang atau planet," katanya.

Menginjakkan kaki di Bulan memiliki makna simbolis, tetapi berjalan di sana untuk menjelajahinya sangat tidak praktis, apalagi jika tak punya banyak waktu.

Jadi penemuan Lunar Roving Vehicle (LRV) menjadi teknologi yang membantu untuk misi di Bulan.

Penjelajah itu digunakan pertama kalinya pada tahun 1971 oleh Apollo 15. Kendaraan listrik LRV ringan dan dirancang untuk beroperasi di ruang hampa gravitasi rendah di Bulan. LRV bisa dilipat untuk dibawa saat penerbangan dan dibongkar begitu mendarat.

LRV dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hampir 16 kilometer per jam dan memiliki jangkauan sekitar 89 km.

Misi selanjutnya pun tengah dipersiapkan untuk mengembalikan manusia kembali ke Bulan.

Misi bernama Artemis ini, nantinya juga bakal mendaratkan wanita sekaligus berwarna pertama di permukaan Bulan.

Misi tersebut akan bermitra dengan organisasi komersial dan internasional untuk membangun pangkalan permanen di Bulan yang akan digunakan sebagai batu loncatan untuk misi jangka panjang ke Mars. Diperkirakan misi akan mencapai Bulan pada tahun 2025 nanti.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/07/100500623/berapa-banyak-orang-yang-pernah-berjalan-di-bulan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke