Bagaimana Cara Trenggiling Berkembang Biak?

Kompas.com - Trenggiling merupakan salah satu spesies terancam punah dan hewan dengan tubuh diselimuti sisik tebal. Lantas, bagaimana cara trenggiling berkembang biak?

Trenggiling termasuk kelompok hewan mamalia dan satu-satunya hewan di kelompok ini yang seluruh tubuhnya diselimuti sisik tebal. Saat mereka terancam, trenggiling akan melindungi diri dengan sisiknya tersebut.

Hewan ini akan meringkuk menjadi bola yang rapat, lalu menggunakan ekornya yang bersisik tajam untuk mempertahankan diri dari ancaman pemangsa di alam liar.

Seperti dikutip dari National Geographic, trenggiling adalah spesies hewan yang paling terancam punah. Sebab, hewan pemalu ini banyak banyak diperdagangkan di dunia, diburu untuk diambil sisik tebalnya untuk memenuhi permintaan bahan obat tradisional China.

Sisik trenggiling terbuat dari keratin, bahan yang sama pada kuku dan rambut manusia, serta pada tanduk seperti pada cula badak.

Hingga saat ini, belum ada yang membuktikan bahwa sisik trenggiling dapat bermanfaat untuk dijadikan bahan obat.

Cara trenggiling berkembang biak

Trenggiling adalah hewan pemalu, bahkan ia juga dikenal sebagai hewan soliter yang penyendiri yang hanya datang bersama saat musim kawin.

Secara teknis, seperti dikutip dari A-Z Animals, trenggiling kawin saat malam hari, ketika jantan dan betina bertemu di dekat lubang air.

Trenggiling jantan tidak akan mencari trenggiling betina.

Akan tetapi, saat memasuki masa kawin, trenggiling jantan akan menandai lokasi mereka dengan kotoran atau air seni, agar trenggiling betina dapat menemukannya.

Jika ada persaingan dengan trenggiling jantan lainnya saat mereka akan kawin, maka pejantan bertarung memperebutkan trenggiling betina.

Trenggiling jantan akan menggunakan ekor mereka sebagai tongkat untuk memukul pesaingnya.

Hewan trenggiling kawin setahun sekali dan biasanya pada musim panas atau musim gugur.

Trenggiling berkembang biak dengan cara melahirkan. Induk trenggiling akan melahirkan satu anak dalam satu waktu, tetapi pada beberapa spesies trenggiling di Asia dapat melahirkan dua anak.

Dalam periode berkembang biak ini, kehamilan trenggiling biasanya berlangsung antara 70 dan 140 hari.

Beberapa minggu pertama, kehidupan awal anak-anak trenggiling ini akan dihabiskan di dalam liang atau sarang.

Trenggiling jantan akan tinggal di sarang, menjaga anak mereka sampai anak trenggiling ini dapat mandiri.

Bayi trenggiling akan lahir dengan sisik lunak yang akan mengeras setelah dua hari.

Akan tetapi, hingga mereka masuki masa disapih pada sekitar usia 3 bulan, maka selama belum mencapai usia itu, anak trenggiling akan menunggangi ekor induk mereka.

Kematangan seksual trenggiling adalah pada usia sekitar 2 tahun. Setelah usia tersebut mereka akan kawin.