Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelombang Panas Diberi Nama untuk Kali Pertama

KOMPAS.com - Untuk kali pertama, para ilmuwan menamai gelombang panas sebagai Zoe. Penamaan ini dilakukan sebagai upaya mengingatkan publik mengenai suhu ekstrem dan bahayanya.

Gelombang panas Zoe menjadi upaya dari proMETEO Sevilla Project, sebuah inisiatif dari Pusat Ketahanan Yayasan Adrienne Arsht-Rockefeller dari Dewan Atlantik, pusat penelitian dan organisasi nirlaba yang berbasis di Washington.

Dikutip dari Live Science, Rabu (17/8/2022), para ilmuwan di Spanyol mencatat terjadinya gelombang panas hingga 44,4 derajat Celsius di Seville pada 24-27 Juli 2022 lalu.

Seville menjadi lokasi percontohan dari proyek ini, yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik akan panas yang ekstrem dan untuk mengadvokasi upaya mengurangi bahaya gelombang panas.

Para ilmuwan mengartikan gelombang panas Zoe bukan hanya dihitung dari suatu hari yang panas.

Menurut Badan Meteorologi Negara Spanyol (AEMET), gelombang panas didefinisikan sebagai episode setidaknya tiga hari berturut-turut, dengan minimal 10 persen dari stasiun cuaca mencatat suhu maksimum di atas persentil ke-95 untuk Juli hingga Agustus antara 1971 hingga 2000.

Belum ada definisi tunggal gelombang panas di Amerika Serikat, tetapi Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menggunakan patokan setidaknya dua hari ketika suhu minimum harian disesuaikan dengan kelembaban, lebih besar dari persentil ke-85 untuk Juli dan Agustus antara 1981 dan 2010.

Bahaya gelombang panas

Dampak gelombang panas bisa berbahaya, terutama bagi populasi rentan seperti orang tua dan orang yang bekerja di luar ruangan.

Pada 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat antara tahun 2000 dan 2016, jumlah orang yang terpapar panas ekstrem setiap tahun meningkat sebanyak 125 juta.

Pada bulan Juli, suhu di Inggris melebihi 40 derajat Celsius, menjadi kali pertama dalam sejarah.

Tingkat panas tersebut bisa mematikan, terutama di daerah yang kekurangan AC atau bangunan yang dibangun untuk mengatasi suhu tinggi.

Lebih lanjut, Amerika Serikat juga mengalami periode gelombang panas ekstrem seiring perubahan iklim.

Pada 15 Agustus 2022, First Street Foundation, sebuah organisasi nirlaba merilis laporan yang menyoroti panas ekstrem yang kemungkinan akan lebih umum terjadi dalam beberapa dekade mendatang.

Pemodelan tersebut menunjukkan bahwa Deep South, Arizona selatan dan California selatan ke tengah akan mengalami beberapa pergeseran paling ekstrem.

Sebagai contoh, Miami-Dade County di Florida kemungkinan akan mengalami 34 hari di atas 39,4 derajat Celsius pada tahun 2053, dibandingkan dengan tujuh hari terakhir.

Sementara itu, 8 juta orang di Amerika Serikat tahun ini akan mengalami indeks panas di atas 51,6 derajat Celsius.

Diperkirakan, akan ada 107 juta orang yang akan mengalami suhu tersebut pada tahun 2053.

Indeks panas memperhitungkan kelembaban untuk menyesuaikan bagaimana suhu udara tertentu terasa bagi tubuh manusia. Semakin tinggi kelembabannya, maka semakin hangat suhu udara yang diberikan.

Pihak berwenang di Spanyol berencana mengganti nama perempuan dan laki-laki dalam urutan abjad terbalik untuk gelombang panas di masa depan. Dengan menyebut nama gelombang panas, proMETEO Sevilla berharap publik harus lebih berhati-hati.

Terkait antisipasi gelombang panas, WHO menyarankan agar tetap mendapatkan kesejukan dengan membuka jendela di malam hari untuk membiarkan udara dingin masuk dan menjaga cahaya pada siang hari.

Adapun perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bayi, orang tua di atas 60 tahun, atau kelompok yang memiliki kondisi kesehatan kronis tetap tenang selama periode gelombang panas melanda.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/19/133100423/gelombang-panas-diberi-nama-untuk-kali-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke