Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Indikator Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi? Ini Kata IDI

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda dunia telang berlangsung selama lebih dari dua tahun. Beberapa negara telah bersiap bertransisi dari pandemi Covid-19 ke situasi endemi, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, pergantian status dari pandemi ke endemi harus memenuhi sejumlah indikator.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan, salah satu indikator menuju endemi yakni penurunan kasus harian yang signifikan.

“Jumlah kasus harian (di Indonesia) turun drastis, dari 23 Februari sebanyak 61.488 kasus, kemudian turun turun turun terus dalam 14 hari. Meskipun sempat mengalami kenaikan, tapi angka masih di bawah 10 ribu kasus dan kecenderungan turun,” ujar Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Berdasarkan data yang diperoleh, berikut rangkuman kasus baru Covid-19 beberapa waktu terakhir:

Selain kasus baru, lanjut dia, positivity rate di Indonesia juga menunjukkan penurunan. Positivity rate juga menjadi salah satu indikator penting dalam proses transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

“Tadinya Indonesia di atas 40 persen sekarang turun drastis. Jakarta juga 20 persen lebih, sekarang kurang dari 10 persen,” tuturnya.

Adapun angka bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit juga terus turun seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Menurut Zubairi, berbeda dengan tahun lalu yang didominasi oleh strain Delta, varian Omicron yang merebak saat ini mempunyai karakteristik penularan cepat tapi masa inkubasinya lebih singkat.

Sementara itu, cakupan vaksinasi juga sudah cukup banyak, membuat peluang situasi endemi semakin terbuka.

“Vaksinasi sudah cakupannya banyak, yang di bawah 60 tahun sudah 70 persen, 60 tahun lebih masih kurang, karena itu saya sampaikan beberapa bulan mendatang bisa dicapai 70 persen cakupan vaksin dua kali (dosis) di atas 60 tahun,” kata dia.

Pencapaian vaksinasi juga menjadi indikator penting dalam transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

Masih ada penularan dan kematian

Kendati begitu, Zubairi menegaskan bahwa endemi tidak mengartikan situasi yang bebas dari Covid-19, melainkan penyakit ini tetap ada.

“Bukan berarti juga kita enggak berpikir tentang Covid-19 lagi. Penyakit ini tetap ada. Statis. Tak terlalu meningkat, tak terlalu turun, dan tak ada lonjakan besar yang tak terduga seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, di situasi endemi, virus masih bisa menyebar dan menyebabkan kematian, meski tidak secepat tahun-tahun sebelumnya.

“Tidak akan bisa sekarang-sekarang ini (memberantas Covid-19 secara total). Tapi kita akan melihatnya keluar dari fase pandemi dan masuk ke fase endemi. Tidak lagi menjadi krisis dan lebih bisa terkelola,” paparnya.

Kapan endemi diperkirakan terjadi?

Zubairi menyampaikan, faktor yang berperan menuju endemi antara lain

Sementara itu, diharapkan sekitar tiga bulan lagi, Indonesia sudah berada di situasi endemi Covid-19.

“Tidak akan lama lagi. Sekitar tiga bulan (endemi Covid-19 di Indonesia terjadi). Semoga,” pungkas dia.

  • Laju penularan harus kurang dari 1 persen
  • Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen
  • Tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen
  • Angka fatality rate atau kematian harus kurang dari 3 persen
  • Level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1
  • Kondisi – kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan.

Adaupun kondisi-kondisi tersebut harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/25/090100923/apa-saja-indikator-pandemi-covid-19-menjadi-endemi-ini-kata-idi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke