Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Hanya Thomas Alva Edison, Begini Sejarah di Balik Penemuan Lampu

KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang sejarah penemuan lampu di dunia, maka nama Thomas Alva Edison menjadi sosok yang dikenal sebagai penemu lampu pertama kali. Namun ternyata, Edison bukan hanya satu-satunya orang yang berperan terkait penemuan lampu.

Pasalnya, dalam sejarah tercatat bola lampu sudah digunakan sebelum Edison mematenkan bola lampu ciptaannya pada tahun 1879. Lampu yang menerangi rumah, gedung, hingga jalan adalah penemuan yang mengubah dunia.

Banyak penemu, insinyur, dan ilmuwan lainnya juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi revolusioner ini. Mereka pun diberikan penghargaan atas jasanya dalam mengembangkan baterai listrik, lampu, serta pembuatan bola lampu pijar pertama.

Dilansir dari Live Science, Selasa (23/11/2021) pada tahun 1800, ilmuwan asal Italia Alessandro Volta mengembangkan metode untuk menghasilkan listrik. Tiang ini terbuat dari cakram seng dan tembaga, kemudian diselingi dengan lapisan karton yang direndam dalam air garam.

Dengan cara ini, perangkat tersebut dapat menghantarkan listrik ketika kawat tembaga dihubungkan di kedua ujungnya. Sejumlah ahli percaya, bahwa tumpukan kawat tembaga yang diciptakan Volta merupakan salah satu bentuk paling awal dari lampu pijar.

Energi listrik yang ditemukan Volta juga memungkinkan para ilmuwan untuk bereksperimen dengan arus listrik, secara stabil dan terkendali. Dia pun mempresentasikan penemuannya mengenai sumber listrik yang berkelanjutan di Royal Society di London.

Sebelum penemuan lampu oleh Thomas Alva Edison, tak lama setelah penemuan listrik, tepatnya sekitar tahun 1802, Humphrey Davy menggunakan ide dasar yang dipakai Volta dengan listrik, untuk menciptakan sumber cahaya.

Davy membuktikan arus listrik yang mengalir melalui kabel, hambatannya akan menimbulkan panas dan pada akhirnya dapat mengeluarkan cahaya. Dalam buku berjudul "The Life of Sir Humphrey Davy", dikatakan bahwa ahli kimia itu menemukan lampu busur listrik.

Penemuan lampu busur Davy merupakan loncatan besar, dari tumpukan milik Volta meski masih belum sempurna dan tidak praktis digunakan.

Sebab, rancangan lampu yang belum sempurna ini cepat mati maupun terlalu terang untuk digunakan di rumah serta di ruang kerja.

Akan tetapi, eksperimen Davy dengan pencahayaan terbukti menghasilkan lampu yang berguna bagi penambang, serta penerangan jalan di berbagai negara Eropa termasuk di Paris.

Sepanjang tahun 1800-an metode lampu busur Davy tetap digunakan, di samping pengembangan banyak lampu dan bohlam listrik lainnya.

Jauh sebelum penemuan lampu pijar oleh Thomas Alva Edison, di tahun 1840, ilmuwan Inggris Warren de la Rue mengembangkan bola lampu yang dirancang lebih efisien menggunakan filamen platinum berbentuk melingkar sebagai pengganti tembaga.

Lantaran harga platinum untuk memproduksi lampu Warren mahal, maka bola lampu ciptaannya gagal dijual.

Menyusul Warren, sejarah juga mencatat William Staite turut menyempurnakan lampu busur konvensional dengan mekanisme jarum jam guna mengatur pergerakan batang karbon lampu yang cepat terkikis.

Upaya ini dilakukannya di tahun 1848, tetapi gagal karena masalah harga baterai.

Permasalahan biaya dalam penyempurnaan lampu akhirnya diselesaikan oleh ahli kimia Inggris Joseph Swan, di mana pada tahun 1850 dia mengembangkan bola lampu menggunakan filamen kertas berkarbonisasi. Kertas tersebut digunakannya sebagai pengganti platinum.

Swan juga menerima hak paten atas temuannya pada tahun 1878, dan di tahun 1879 dia mendemonstrasikan lampu ciptaannya di Inggris.

Kendati demikian, prototipe lampu yang dikembangkannya cenderung tidak praktis.

Edison pun menyadari bahwa terdapat masalah pada desain lampu Swan yang terletak di filamennya.

Menurut dia, filamen yang tipis dengan hambatan listrik yang tinggi akan membuat lampu menjadi lebih praktis dipakai, karena hanya membutuhkan sedikit arus untuk menyalakannya.

Akhirnya, dia mendemonstrasikan ide tersebut di bulan Desember 1879. Swan pun menggunakan perbaikan Edison, ke dalam bola lampunya dan mendirikan perusahaan penerangan listrik di Inggris.

Mendengar kabar ini Edison menggugatnya atas pelanggaran paten, namun lantaran klaim Swan yang kuat dia memenangkan gugatan itu di Inggris.

Kedua penemu lampu itu pada akhirnya bergabung dan membangun Edison-Swan United, yang menjadi salah satu produsen bola lampu terbesar di dunia.

Sejarah awal penggunaan lampu

Seperti dilansir dari Britannica, Jumat (7/1/2022) lampu digunakan setidaknya sejak 70.000 SM.

Tentu saja, lampu pada masa itu berbeda dengan lampu modern yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison dan ilmuwan lainnya.

Lampu tersebut terbuat dari batu berlubang yang diisi dengan lumut, atau bahan lainnya yang direndam dengan lemak hewani kemudian dinyalakan.

Di daerah Mediterania dan Timur Tengah, lampu memiliki bentuk cangkang, kemudian digantikan oleh tembikar, pualam, serta lampu logam.

Sementara itu, di Mesir dan China kuno jenis lampu paling awal yang digunakan adalah lampu piring.

Benda ini terbuat dari tembikar atau perunggu, yang terkadang dilengkapi dengan paku di tengah untuk menopang sumbu.

Di Yunani kuno, lampu tidak digunakan sampai abad ke-7 Sebelum Masehi ketika mereka menggantikan obor dan anglo. Menariknya, kata lampu berasal dari bahasa Yunani kuno "lampas" yang berarti obor.

Sumber cahaya ini terbuat dari tembikar, dengan lubang di bagian atasnya. Biasanya, bangsa Yunani menutup lubang tersebut dengan glasir merah atau hitam yang tahan panas. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/24/193100023/bukan-hanya-thomas-alva-edison-begini-sejarah-di-balik-penemuan-lampu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke