Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manusia Prasejarah Juga Suka Kumpulkan Barang Bekas, Apa Alasannya?

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa manusia prasejarah ternyata juga mengumpulkan barang-barang bekas dan menggunakannya lagi.

Di situs prasejarah bernama Revadim di selatan Dataran Pesisir Israel, peneliti menemukan peralatan batu yang tampaknya memiliki dua siklus hidup yaitu dibuat, digunakan, dibuang, lalu diambil kembali dan digunakan untuk kedua kalinya.

Namun apa alasan manusia prasejarah kumpulkan barang bekas tersebut?

Dalam sebuah studi, para peneliti mempunyai hipotesis menarik mengenai itu.

Mengutip Science Alert, Senin (14/3/2022) menurut peneliti benda-benda tersebut dikumpulkan oleh manusia purba karena merupakan 'objek memori' yang mewakili koneksi ke masa lalu dan generasi sebelumnya.

Dengan kata lain, benda-benda tersebut menjadi sebuah pengingat akan tempat, perstiwa, dan orang-orang.

"Mengapa manusia prasejarah mengumpulkan (barang bekas) dan mendaur ulang alat yang sudah dibuang oleh pendahulu mereka bertahun-tahun sebelumnya?," kata Bar Efrati, arkeolog dari Universitas Tel Aviv, Israel.

"Kelangkaan bahan baku jelas bukan alasan di Revadim, di mana batu api berkualitas baik mudah didapat. Motivasinya juga tak hanya fungsional karena tak semua alat daur ulang cocok untuk setiap penggunaan," jelas Efrati.

Dalam studi ini, peneliti menganalisis 49 alat batu yang berasal dari lapisan sedimen berusia sekitar 500.000 tahun yang lalu.

Melalui studi patina objek, yakni lapisan kimia yang menempel pada batu api saat terkena udara terbuka untuk jangka waktu lama.

Peneliti kemudian menentukan fungsi objek dan menemukan bahwa benda digunakan pada dua siklus yang berbeda dalam studi untuk mengungkapkan mengapa manusia prasejarah menggunakan lagi barang bekas yang dikumpulkan.

Analisis mikroskopis menunjukkan bahwa alat batu memiliki dua tepi aktif yang lama dan baru.

Sementara untuk penggunaan yang kedua kali, benda-benda atau barang bekas tersebut hanya dipakai untuk tugas yang tak terlalu berat dan bentuk benda pun juga dijaga dan dipertahankan baik-baik.

Berdasarkan petunjuk-petunjuk tersebut, peneliti berpikir bahwa alat-alat tersebut memiliki nilai sentimental dan dikumpulkan karena ingatan yang mereka bangkitkan atau memiliki hubungan khusus dengan masa lalu.

"Bayangkan saja saat sedang berjalan, mereka menemukan alat yang berarti baginya. Ia mengambil dan memutuskan untuk membawanya pulang karena mengingatkannya pada leluhur atau tempat tertentu," papar Ran Barkai, arkeolog dari Universitas Tel Aviv.

Dengan kata lain, manusia purba yang hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu ini tidak jauh berbeda dari kita dalam hal cara mereka mengumpulkan kenang-kenangan.

"Dalam analogi modern, manusia prasejarah dapat disamakan dengan seorang petani muda yang masih membajak sawahnya dengan traktor tua kakek buyutnya yang sudah tua, sesekali mengganti suku cadang, tetapi melestarikan mesin tua yang baik apa adanya karena melambangkan ikatan keluarganya dengan tanah itu," kata Barkai.

Meski begitu ada kemungkinan juga alat-alat yang digunakan kembali itu karena alasan kepraktisannya.

Sebab tentu lebih mudah menggunakan alat yang sudah tersedia daripada harus membuat yang baru dari awal.

Penelitian yang dilakukan para peneliti di Tel Aviv, Israel tentang manusia prasejarah kumpulkan barang bekas ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/14/200100123/manusia-prasejarah-juga-suka-kumpulkan-barang-bekas-apa-alasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke