Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Tekanan Darah Tinggi pada Sistem Saraf

KOMPAS.com - Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri dan pembuluh darah. 

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya dan bahkan kematian jika tidak diobati.

Adapun tekanan darah diukur dengan tekanan sistolik di atas diastolik. 

Tekanan sistolik mengacu pada tekanan saat jantung berdetak, sedangkan tekanan diastolik mengacu pada tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.

Untuk rata-rata orang dewasa, kadar tekanan darah yang dianggap normal adalah di bawah 120/80 mmHg.

Efek tekanan darah tinggi pada sistem saraf

Tekanan darah tinggi mungkin berkontribusi dalam perkembangan demensia dan penurunan kognitif dari waktu ke waktu. 

Berkurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan masalah memori dan berpikir. 

Seseorang mungkin mengalami kesulitan mengingat, memahami sesuatu, atau kehilangan fokus selama percakapan.

Kerusakan yang sama yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi pada pembuluh darah dan arteri di jantung dapat terjadi pada arteri di otak. 

Jika penyumbatan darah yang lebih besar ke otak terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan serangan stroke.

Jika bagian otak tidak bisa mendapatkan oksigen yang didapatkan dari darah, sel-sel mulai mati.

Tingkat kelangsungan hidup seseorang dan kemungkinan kerusakan otak permanen bergantung pada tingkat keparahan stroke dan seberapa cepat mendapatkan perawatan pertama.

Pembuluh darah di mata juga bisa rusak. Jika pecah atau berdarah, ini dapat menyebabkan kesulitan penglihatan, seperti kabur atau kebutaan. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/13/191056323/efek-tekanan-darah-tinggi-pada-sistem-saraf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke