KOMPAS.com - Gas pencemar yang paling berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam darah adalah karbon monoksida. Bahkan, gas karbon monoksida disebut sebagai “pembunuh diam-diam”.
Gas karbon monoksida
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang sangat berbahaya. Gas ini banyak ditemukan pada gas sisa pembakaran kendaraan bermotor, mesin, kompor, dan pembakaran lainnya.
Jika sampai terhirup dan berikatan dengan hemoglobin, karbon monoksida akan membentuk karboksihemoglobin. Hal ini akan menyebabkan sel darah merah tidak bisa membawa oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sel tubuh yang tidak mendapatkan suplai oksigen akan menyebabkan sel mati dan kegagalan jaringan. Inilah yang bisa memicu timbulnya gejala hingga menyebabkan kematian.
Gejala keracunan karbon monoksida
Dilansir dari National Health Services (NHS), gejala keracunan karbon monoksida ringan sangat mirip dengan gejala keracunan makanan atau flu biasa. Contohnya seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, dan sesak napas atau napas pendek. Gejala ini sangat umum sehingga biasanya orang tidak sadar bahwa ia sudah terkena keracunan karbon monoksida.
Keracunan jangka panjang akan menyebabkan gejala yang lebih kompleks, terutama gejala neurologis. Gejala yang mungkin muncul antara lain sulit berkonsentrasi, mudah merasakan perubahan emosi, gangguan mental, vertigo, dan detak jantung cepat.
Keracunan lebih parah bisa menyebabkan kejang, nyeri dada, serangan jantung, hingga hilang kesadaran. Bahkan jika seseorang terpapar karbon monoksida dengan kadar tinggi, kematian bisa terjadi dalam hitungan menit.
Cara mencegah keracunan karbon monoksida di rumah
Menurut Centers for Disease Prevention (CDC), terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah dalam rangka mencegah keracunan karbon monoksida.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/22/193400523/karbon-monoksida-gas-pencemar-yang-dapat-mengakibatkan-kematian