Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tuberkulosis: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Infeksi ini bukanlah penyakit keturunan dan dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur, minimal 6 bulan dibantu oleh Pengawasan Minum obat (PMO). Meskipun sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tapi bakteri juga bisa menyerang organ tubuh lainnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus tuberkulosis terjadi di 34 provinsi di Indonesia. Pada tahun 2019, kasus tuberkulosis terbesar terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara.

Gejala tuberkulosis

Gejala awal penyakit tuberkulosis tidak spesifik. Umumnya meliputi:

  • Batuk yang bekerpanjangan (lebih dari 3 minggu)
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada
  • Anemia atau kurang darah
  • Batuk darah
  • Rasa lelah
  • Berkeringat di malam hari
  • Suhu tinggi

Melansir laman National Health Service (NHS), infeksi bakteri tuberkulosis dapat menyebar melalui tetesan dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.

Tuberkulosis yang memengaruhi paru-paru atau TB paru merupakan jenis yang paling menular, tapi biasanya hanya menyebar setelah kontak yang terlalu lama dengan seseorang yang menderita penyakit tersebut.

Pada kebanyakan orang sehat, pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit, yang dikenal sebagai sistem kekebalan, membunuh bakteri dan tidak ada gejala.

Terkadang, sistem kekebalan tidak dapat membunuh bakteri, tapi berhasil mencegahnya menyebar di dalam tubuh. Seseorang yang tidak akan mengalami gejala apa pun meskipun bakteri akan tetap di dalam tubuh, dikenal sebagai TB laten, yang tidak akan menularkan ke orang lain.

Jika sistem kekebalan gagal untuk membunuh atau menahan infeksi, ini dapat meyebar di dalam paru-paru atau bagian laind ari tubuh dan gejala akan berkembang dalam beberapa minggu atau bulan, yang dikenal sebagai TB aktif.

Perlu digarisbawahi, TB laten dapat berkembang menjadi penyakit TB aktif di kemudian hari, terutama jika sistem kekebalan melemah.


Cara mencegah TB atau Tuberkulosis

Imunisasi BCG menjadi salah satu cara mencegah infeksi bakteri tuberkulosis.

Kemenkes telah menjabarkan sejumlah tips untuk membantu menjaga dan mencegah penyakit tuberkulosis sebagai berikut:

1. Tinggal di rumah

Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain, selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB aktif.

2. Ventilasi ruangan

Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan kecil tertutup, di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.

3. Memakai masker

Penggunaan masker yang menutup mulut, hidung, dan dagu menjadi langkah pencegahan TB secara efektif. Selain itu, buang sampah masker sesuai dengan tata cara yang benar.

4. Terapkan etika batuk atau bersin, dan saat meludah hendaknya di tempat tertentu yang sudah diberikan desinfektan.

5. Imunisasi BCG yang diberikan saat bayi berusia 3-14 bulan.

6. Menghindari udara dingin, serta mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.

7. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.

8. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah, termasuk mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.

9. Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

Vaksinasi BCG

Vaksin BCG menawarkan perlindungan terhadap tuberkulosis dan direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa di bawah usia 35 tahun yang dianggap berisiko tertular TB.

Vaksin BCG tidak secara rutin diberikan kepada siapa pun yang berusia di atas 35 tahun karena tidak ada bukti vaksin berhasil untuk orang-orang dalam kelompok usia ini.

Adapun kelompok berisiko meliputi:

  • Anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat TB yang tinggi
  • Orang dengan anggota keluarga dekat dari negara dengan tingkat TB tinggi
  • Orang yang akan tinggal dan bekerja dengan penduduk lokal selama lebih dari 3 bulan di daerah dengan tingkat TB yang tinggi

Menurut NHS, beberapa negara dengan tingkat TB tinggi yaitu:

Pengobatan Tuberkulosis

Dengan pengobatan, TB hampir selalu dapat disembuhkan. Sebuah perawatan antibiotik biasanya diperlukan selama 6 bulan. Beberapa antibiotik yang berbeda digunakan karena beberapa bentuk TB resisten terhadap antibiotik tertentu.

Jika terinfeksi TB yang resisten terhadap obat, pengobatan dengan 6 atau lebih obat yang berbeda mungkin diperlukan.

Apabila terdiagnosis menderita TB paru, maka akan menular selama sekitar 2 hingga 3 minggu setelah menjalani pengobatan.

Biasanya tidak perlu diisolasi selama waktu ini, tapi penting untuk mengambil beberapa tindakan pencegahan dasar untuk menghentikan penyebaran infeksi ke orang lain.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/11/183000223/tuberkulosis--gejala-pencegahan-dan-pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke