Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alat Tes Covid-19 RT-LAMP dari BRIN Kantongi Izin Edar, Diklaim Mampu Deteksi Omicron

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap, perangkat alternatif PCR yang disebut RT-LAMP (reverse transcription loop mediated isothermal amplification) mampu untuk mendeteksi varian Covid-19, termasuk varian Delta dan Omicron.

“Secara in silico, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut,” terang peneliti kimia BRIN, Tjandrawati Mozef dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/1/2022).

Kini, RT-LAMP yang dikembangkan sejak bulan Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia itu, telah diizinkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diproduksi secara massal sebagai alat kesehatan.

Izin edar produk dengan merek dagang Qi-LAMP-O ini berlaku hingga Januari 2027.

“Dengan diterbitkannya izin edar reguler untuk RT-LAMP hasil riset BRIN, maka kita memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19," lanjutnya. 

Tjandrawati menyebut, di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol juga telah menetapkan RT-LAMP sebagai salah satu metode setara RT-PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19.

Dijelaskannya, RT-LAMP adalah alat tes yang termasuk ke dalam kategori tes molekul NAAT (Nucleic Acid Amplification test) bersama-sama dengan Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM), dengan tingkat akurasi yang dinilai sangat baik.

Perbedaan antara RT-Lamp dan RT-PCR adalah dalam proses amplifikasi gen target, reaksi RT-LAMP berlangsung secara isothermal atau suhu konstan, sehingga tidak memerlukan alat thermocycler atau alat PCR.

Tjandrawati menuturkan, dia dan timnya mulai mengembangkan sistem alternatif untuk melakukan skrining dan deteksi RNA virus SARS-Cov-2 sejak awal pandemi Covid-19.

“Pada saat itu, kebutuhan untuk mendeteksi virus adalah dengan menggunakan PCR. Sementara alat PCR yang ada di Indonesia sangat terbatas dan hanya terdapat di laboratorium besar. Selain itu, reagen yang digunakan untuk uji PCR merupakan impor,” paparnya.

Menurut dia, di tengah kemunculan varian baru virus corona termasuk Omicron, tim peneliti terus melakukan riset yang bisa berkontribusi dalam pengendalian pandemi Covid-19, dan mendukung program 3T (tracing, testing, serta treatment).

Oleh karenanya, para peneliti mengusulkan inovasi baru melalui metode RT LAMP yang mampu mendeteksi secara spesifik material genetik dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.


Selanjutnya, peneliti dari Pusat Riset Fisika BRIN, Dr Agus Sukarto Wismogroho mengungkapkan, bahwa produk RT-LAMP menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab (usap) hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik.

Di samping itu, RT-LAMP juga bisa menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN.

“Akurasinya dapat ditingkatkan setara dengan sistem RT-PCR dan reaksi amplifikasi dapat dipantau secara real-time,” katanya.

Ia menyatakan, produk inovasi BRIN ini dapat diaplikasikan di masyarakat dengan jangkauan lebih luas, sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas testing secara nasional.

"Selain itu hasil deteksi Covid-19 dengan RT-LAMP diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dokumen persyaratan perjalanan,” sambung dia.

Saat ini, RT-LAMP BRIN tengah dikembangkan agar dapat menggunakan sampel saliva. Metode yang sedang mengajukan izin edarnya ini diklaim memiliki hasil yang sangat menjanjikan.

Menurut Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) BRIN, Agus Haryono, penting untuk melakukan antisipasi penyebaran varian baru Covid-19 dengan skrining dan pengujian, termasuk melalui metode RT-LAMP.

"Skrining dan pengujian menjadi kunci penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk menghadapi varian Omicron,” jelasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/13/180300123/alat-tes-covid-19-rt-lamp-dari-brin-kantongi-izin-edar-diklaim-mampu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke