Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Fakta Penyerangan dan Penembakan Nakes di Papua, 1 Orang Meninggal

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam tragedi penyerangan, pembakaran dan penembakan yang menyebabkan tenaga kesehatan (nakes) menjadi korbannya di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

IDI Papua juga meminta adanya peningkatan jaminan keamanan bagi para tenaga kesehatan di seluruh wilayah Papua.

Diketahui bahwa kejadian penyerangan, pembakaran dan penembakan terhadap nakes di Puskesmas Kiwirok ini terjadi pada Senin, 13 September 2021.

Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear SpB(K) mengatakan, peristiwa penyerangan, pembakaran, dan penembakan di Puskesmas Kiwirok Papua ini telah mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan bahkan ada seorang nakes yang meninggal dunia. 

Berikut beberapa fakta dan situasi terkini dari peristiwa berdarah tersebut.

1. Korban telah dievakuasi dan alami trauma

Ada sebanyak 9 tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut sudah berhasil dievakuasi ke Jayapura.

Kesembilan nakes di distrik Kiwirok itu adalah dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa.

"Semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami," kata Donald dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

2. Korban luka parah

Di antara sembilan korban tersebut, kondisi dr Restu Pamanggi mengalami luka cukup parah.

Ia didiagnosis mengalami fraktur di bagian tangan dan sudah dioperasi.

Donald menjelaskan bahwa saat ini dr Restu sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental.

3. Korban meninggal dunia

Ada satu nakes yang harus merenggang nyawa akibat tindakan kekerasan tersebut, yaitu suster Grabriela Meilani.

Jenazah Suster Gabriela Meilani yang meninggal akibat penyerangan tersebut sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi.

Proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI terkendala oleh cuaca yang kurang baik serta penembakan.

4. IDI tuntut jaminan keamanan nakes

Donald menegaskan, belajar dari kasus ini, IDI Papua berharap perlu ditegakkan dan dioptimalkan kembali jaminan keamanan pada tenaga kesehatan di seluruh wilayah Papua.

Sehingga, seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil dan Pegunungan Bintang saat ini dihentikan seraya menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.

"Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut, karena masih mengalami trauma," tegasnya.

IDI Papua juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan Kerjasama dari TNI dan Polri di Papua yang telah membantu mengevakuasi, menyediakan fasilitas transportasi, dan masih banyak lagi terhadap para korban.

“Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktifitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan, dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani,” ujarnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/20/120200423/4-fakta-penyerangan-dan-penembakan-nakes-di-papua-1-orang-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke