Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditemukan Kelas Planet Baru di Luar Tata Surya, Punya Tanda Kehidupan

KOMPAS.com - Perburuan exoplanet atau planet ekstrasurya di luar Tata Surya yang menyimpan kehidupan seperti Bumi, masih terus dilakukan. Kali ini, ditemukan kelas planet baru yang memiliki tanda kehidupan.

Para astronom di University of Cambridge telah menemukan exoplanet yang sangat berebda dengan planet Bumi yang tinggali. Akan tetapi, planet tersebut disebut dapat mendukung kehidupan.

Selama ini, dalam mencari potensi kehidupan di luar Bumi, para astronom kebanyakan mencari dan mengidentifikasi planet berdasarkan ukuran, massa, suhu dan komposisi atmosfer yang mirip Bumi.

Namun, metode studi yang berbeda mulai diperkenalkan para peneliti planet ekstrasurya di University of Cambridge, yang diklaim akan memberikan pengetahuan yang lebih menjanjikan tentang pencarian kehidupan di luar Bumi.

Dilansir dari Science Daily, Senin (30/8/2021), para peneliti telah mengidentifikasi kelas baru planet layak huni, yang dijuluki sebagai planet Hycean.

Planet Hycean adalah planet panas yang tertutup lautan dengan atmosfer yang kaya akan hidrogen. Kelas planet baru yang ditemukan ini jumlahnya lebih banyak dan lebih mudah diamati dibandingkan planet mirip Bumi.

Studi yang dilakukan para astronom University of Cambridge ini telah dipulikasikan di jurnal The Astrophysical Journal.

Para peneliti mengatakan bahwa hasilnya, dapat berarti bahwa penemuan biosignatures kehidupan di luar Tata Surya ini, dalam dicapai pada dua atau tiga tahun ke depan.

"Planet Hycean membuka jalan baru dalam pencarian kami untuk kehidupan di tempat lain," kata Dr Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi Cambridge, yang memimpin penelitian.

Kendati demikian, ada banyak kandidat planet ekstrasurya di kelas planet Hycean utama yang diidentifikasi oleh para peneliti, yang mana planet-planet tersebut berukuran lebih besar dan lebih panas dari Bumi.

Akan tetapi, planet-planet yang telah diidentifikasi sebagai kelas planet baru tersebut memiliki karakteristik untuk menampung lautan yang sangat luas yang dapat mendukung kehidupan mikroba serupa yang biasa ditemukan di beberapa lingkungan perairan paling ekstrem di Bumi.

Selain itu, menurut peneliti, planet-planet tersebut juga memungkinkan zona layak huni yang jauh lebih luas, atau zona Goldilocks, dibandingkan dengan planet mirip Bumi.

Artinya, planet-planet tersebut masih dapat mendukung kehidupan, meskipun mereka berada di luar jangkauan di mana sebuah planet mirip BUmi perlu berada agar dapat dihuni.

Sejak penemuan pertama exoplanet pada 30 tahun lalu, sudah ada ribuan planet di luar Tata Surya yang telah ditemukan hingga saat ini.

Sebagian besar adalah planet yang memiliki ukuran Bumi dan Neptunus, serta yang sering disebut sebagai planet Super Bumi atau planet mini Neptunus.

Planet-planet ini berupa raksasa berbatu atau es dengan atmosfer yang kaya hidrogen, atau bahkan mengandung salah satu material di antaranya.

Lebih lanjut peneliti menjelaskan tentang planet Hycean yang diketahui memiliki ukuran 2,6 kali lebih besar dari Bumi dan memiliki suhu atmosfer hingga hampir 200 derajat Celsius.

Akan tetapi, kondisi lautan planet di kelas baru ini bisa serupa dengan lingkungan yang kondusif untuk kehidupan mikroba di lautan Bumi.

Planet-planet tersebut juga termasuk dunia Hycean 'gelap' yang terkunci pasang surut yang mungkin memiliki kondisi layak huni hanya di sisi malam permanennya, dan dunia Hycean 'dingin' yang menerima sedikit radiasi dari bintangnya.

Planet-planet dengan ukuran ini mendominasi populasi exoplanet yang diketahui, meskipun mereka belum dipelajari sedetail planet Super Bumi.

Dunia Hycean kemungkinan cukup umum, yang berarti bahwa tempat paling menjanjikan untuk mencari kehidupan di tempat lain di galksi mungkin tersembunyi di depan mata.

Bagaimana cara astronom tentukan planet ini layak huni?

Kendati demikian, para peneliti menekankan bahwa ukuran saja tidak cukup untuk memastikan apakah sebuah planet termasuk ke dalam kelas planet Hycean. Sebab, parameter lainnya, seperti massa, suhu, dan sifat atmosfer yang juga perlu dikonfirmasi.

Ketika mencoba menentukan seperti apa kondisinya di sebuah planet yang jauhnya bertahun-tahun cahaya, para astronom pertama-tama perlu menentukan apakah planet itu terletak di zona layak huni bintangnya.

Selain itu, mereka kemudian mencari tanda-tanda molekuler untuk menyimpulkan struktur atmosfer dan internal planet, yang mengatur kondisi permukaan, keberadaan lautan, dan potensi kehidupan.

Para astronom juga mencari tanda-tanda biologis tertentu yang dapat menunjukkan kemungkinan adanya kehidupan. Paling sering, ini adalah oksigen, ozon, metana, dan dinitrogen oksida, yang semuanya ada di Bumi.

"Pada dasarnya, ketika kami telah mencari berbagai tanda molekuler ini, kami telah berfokus pada planet yang mirip dengan Bumi, yang merupakan tempat yang masuk akal untuk memulai," kata Madhusudhan.

"Tapi kami pikir planet Hycean menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk menemukan beberapa jejak biosignatures," imbuhnya.

Rekan penulis studi ini, Anjali Piette, yang juga berasal dari University of Cambridge menambahkan, "Sangat menarik bahwa kondisi (planet) layak huni bisa ada di planet yang sangat berbeda dari Bumi,".

Madhusudhan menambahkan deteksi biosignature akan mengubah pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta.

"Kita harus terbuka tentang di mana kita berharap menemukan kehidupan dan bentuk kehidupan seperti apa, karena alam terus mengejutkan kita dengan cara yang seringkali tak terbayangkan," jelas dia.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/30/090200623/ditemukan-kelas-planet-baru-di-luar-tata-surya-punya-tanda-kehidupan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke