Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ibu Hamil dengan Preeklampsia Berat Dilarang Vaksin Covid-19, Kondisi Apa Itu?

KOMPAS.com - Salah satu syarat vaksin Covid-19 untuk ibu hamil adalah tidak mengalami preeklampsia. Apa itu preeklampsia dan bagaimana gejalanya? Artikel ini akan membahasnya dengan lengkap.

Apa itu preeklampsia?

Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang muncul pada kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit ini sering ditandai dengan tingginya kadar protein dalam urine atau turunnya trombosit dalam darah. Kondisi ini biasanya terjadi pada fase akhir kehamilan atau setelah minggu ke-20.

Satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah dengan melahirkan. Walaupun, pada beberapa kasus, preeklampsia masih bisa bertahan hingga 6 minggu atau lebih setelah melahirkan.

Gejala Preeklampsia

Dilansir dari WebMD, gejalanya adalah sebagai berikut.

  • Bengkak pada kaki dan tangan
  • Protein dalam urine
  • Tekanan darah lebih dari 130/80
  • Berat badan naik drastis karena adanya penumpukan cairan di dalam tubuh
  • Nyeri bahu
  • Sakit perut sebelah kanan atas
  • Sakit kepala berat
  • Tidak buang air kecil
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan buram atau seperti ada kilatan cahaya

Preeklampsia bisa terjadi pada usia kandungan 20 minggu. Namun, biasanya baru akan menunjukkan gejala pada minggu ke-34.

Akibat preeklampsia

Penyakit ini akan membuat plasenta tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Ini akan menyebabkan bayi lahir sangat kecil dan berisiko lahir prematur. Selain itu, komplikasi yang mungkin muncul pada bayinya adalah gangguan belajar, epilepsi, cerebral palsy, dan gangguan pendengaran atau penglihatan.

Preeklampsia juga bisa menyebabkan plasenta secara tiba-tiba terlepas dari uterus atau rahim. Ini dinamakan placental abruption dan bisa menyebabkan bayi mati di dalam kandungan.

Sedangkan pada ibunya, risiko komplikasi yang mungkin muncul adalah stroke, kejang, gagal jantung, perdarahan di hati, dan perdarahan saat melahirkan.

Perawatan preeklampsia

Satu-satunya pengobatan untuk preeklampsia adalah dengan melahirkan. Namun, perlu diperhatikan jika usia bayi sudah cukup matang untuk dilahirkan.

Pada usia kehamilan 37 minggu, dokter mungkin menyarankan induksi atau operasi sesar untuk melahirkan bayi. Dengan begitu, kondisi yang lebih parah pada ibu hamil dan bayi bisa dicegah.

Pada kasus ringan, dokter bisa menyarankan untuk beristirahat, memantau secara rutin detak jantung dan memberikan obat penurun darah tinggi.

Itu dia pengertian, gejala, risiko, dan perawatan preeklampsia. Semoga sehat selalu, dan jangan lupa vaksin, ya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/04/120000523/ibu-hamil-dengan-preeklampsia-berat-dilarang-vaksin-covid-19-kondisi-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke