Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Obat Ivermectin, Hanya Disarankan WHO untuk Terapi Covid-19 Dalam Uji Klinis

KOMPAS.com- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan obat ivermectin akan diproduksi 4 juta dosis per bulan. Obat tersebut dinilai dapat menjadi solusi terapi pasien Covid-19.

"Kita sudah mulai produksi, dan InsyaAllah nantinya dengan kapasitas produksi 4 juta (tablet) per bulan obat ini diharapkan dapat menjadi solusi Covid-19," kata Erick Thohir dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Obat ivermectin adalah salah satu obat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun hanya digunakan untuk mengobati Covid-19 dalam uji klinis.

Dikutip dari situs resmi WHO, artikel mengenai obat ivermectin ini telah dipublikasikan pada 31 Maret 2021 lalu.

Dalam paparan WHO, hingga saat ini bukti tentang penggunaan obat ivermectin untuk mengobati pasien Covid-19 tidak dapat disimpulkan.

WHO pun merekomendasikan obat ivermectin tersebut hanya untuk digunakan dalam uji klinis.

Obat ivermectin adalah agen anti-parasit spektrum luas, termasuk dalam daftar obat esensial WHO untuk beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit.

Obat tersebut digunakan untuk mengobati onchocerciasis, strongyloidiasis dan penyakit lain yang disebabkan oleh cacingan atau sebagai obat cacing, yang biasanya ditularkan melalui tanah.

Biasanya, obat ivermectin ini juga digunakan dalam pengobatan penyakit kudis.

Meningkatnya perhatian internasional pada obat ivermectin ini sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19, dibentuklah panel ahli internasional yang independen.

Kelompok ini terdiri dari para pakar ahli yang mencakup ahli perawatan klinis dalam berbagai spesialisasi, serta termasuk ahli etika dan mitra pasien.

Panel ahli meninjau data yang dikumpulkan dari 16 uji coba terkontrol secara acak dengan total 2.407 partisipan.

Di antaranya termasuk terdiri dari pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, serta pasien rawat jalan dengan penyakit ini.

Para ahli menyatakan bahwa bukti obat ivermectin dalam mengurangi kematian akibat Covid-19, kebutuhan ventilator, hingga potensi perawatan di rumah sakit, serta waktu pemulihan pasien Covid-19, kepastiannya sangat rendah.

Artinya, data hasil uji coba itu menunjukkan obat ivermectin efektivitasnya dalam pengobatan Covid-19 sangat rendah.

Hal itu juga dikarenakan ukuran sampel yang kecil, dan keterbatasan metodologis dari data percobaan yang tersedia.

Panel ahli ini juga tidak melihat penggunaan obat ivermectin untuk mencegah Covid-19, yang berada di luar cakupan pedoman saat ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/22/170400323/obat-ivermectin-hanya-disarankan-who-untuk-terapi-covid-19-dalam-uji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke