Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Antibodi Terbentuk Setelah Vaksinasi Covid-19? Ahli Jelaskan

Kini, individu yang berusia 18 tahun ke atas telah diperkenankan untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Namun, para ahli selalu menegaskan, bahwa siapa saja yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama tidak langsung serta-merta tubuhnya kebal terhadap Covid-19.

Vaksinasi Covid-19 hanya berfungsi membentuk sistem kekebalan (imun) tubuh, untuk menekan angka kesakitan parah atau risiko kematian saat seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Serta perlu diingat, fungsi ini tidak bisa didapatkan hanya dalam sekali suntikan vaksinasi Covid-19, karena membutuhkan proses di dalam tubuh.

Dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, telah dijelaskan bahwa urutan terbentuknya imun tubuh setelah vaksinasi Covid-19 adalah sebagai berikut:

- Hari pertama penyuntikan vaksin dosis pertama

- Hari ke-7, imunitas tubuh mulai terbentuk tapi belum sempurna

- Hari ke-14, penyuntikan vaksin dosis kedua. Hari ke-28 penyuntikan dosis kedua untuk lansia.

- Hari ke-28, imun tubuh mulai bekerja melawan paparan Covid-19; dan hari ke-56 untuk lansia.

Demikian juga dalam grafik yang dibuat oleh Greenvit International dan Goodhealth Naturally New Zealand berdasarkan sumber vaccine-safety-training.org, digambarkan imun tubuh setelah divaksin Covid-19 mulai terbentuk pada hari ke-7 setelah mendapat vaksin dosis pertama. 

Pada hari pertama hingga ketujuh, imun berada di titik nol. Itu sebabnya, seseorang masih bisa terkena Covid-19 beberapa hari sebelum vaksin kedua.

Berkaitan dengan proses pembentukan antibodi setelah vaksin Covid-19, pakar biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo memastikan, bahwa keterangan dalam kedua gambaran di atas adalah benar.

Cara kerja vaksin dosis I dan II 

Kepada Kompas.com, Ahmad memberikan referensi sederhana dari laman microbiologynotes.com. 

Dalam artikel yang dimuat di dalamnya, dijelaskan perbedaan vaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua.

1. Vaksin dosis I 

Perlu diingat, pada saat pemberian dosis 1 (pertama) vaksinasi Covid-19, maka respons imun primer terjadi ketika antigen bersentuhan dengan sistem imun untuk pertama kalinya. 

Artinya, saat kita disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, sistem kekebalan baru belajar mengenali antigen dan bagaimana membuat antibodi untuk melawannya. 

Proses ini menghasilkan limfosit memori. 

Limfosit adalah sel darah putih yang terdapat pada sistem kekebalan tubuh. Limfosit utamanya berperan dalam imunitas adaptif. 

Artinya, sel darah putih mulai mengingat antigen itu.

Karena sistem imun masih belajar untuk mengenali antigen supaya bisa membentuk antibodi, wajar jika dalam 7 hari setelah vaksin antibodi belum terbentuk dan seseorang masih sangat mungkin terinfeksi Covid-19. 

2. Vaksin dosis II 

Setelah kemudian dilanjutkan pada penyuntikan dosis vaksin yang kedua, maka saat inilah respons imun sekunder terjadi.

Saat seseorang mendapat vaksin dosis kedua, orang tersebut terpapar antigen yang sama. 

Pada titik ini, memori imunologi telah terbentuk dan memicu sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang melawan infeksi dengan segera. 

Untuk diketahui, antigen adalah zat apa pun yang menyebabkan sistem imun menghasilkan antibodi yang spesifik, dan mampu berikatan dengan sejumlah komponen sistem imun.

Ia menambahkan, munculnya sistem imun setelah divaksinasi berbeda pada masing-masing orang. 

"Mayoritas belum banyak yang muncul (pada vaksin dosis I) dan sebagian orang sudah muncul. Tapi biasanya, munculnya antibodi setelah vaksin kedua lebih banyak," kata Ahmad, Jumat (26/3/2021). 

"Maka, kalau kita lihat rapid tes antibodi kan memang indikasinya 7-10 hari pasca gejala karena nunggu antibodi muncul. Itu sebabnya, rapid tes antibodi enggak tepat untuk menekan kasus baru. Sudah terlambat," katanya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/17/173000523/kapan-antibodi-terbentuk-setelah-vaksinasi-covid-19-ahli-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke