Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Singkong Mengandung Racun yang Berbahaya?

KOMPAS.com – Selain dibuat makanan ringan, singkong juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok karena sangat mengenyangkan.

Singkong merupakan sumber nutrisi yang baik. Ia mengandung karbohidrat dalam jumlah yang tinggi.

Bukan hanya karbohidrat, umbi-umbian yang satu ini juga kaya akan kalori, vitamin, dan mineral utama.

Bahkan, daun singkong, yang juga umum dikonsumsi, mengandung sekitar 25 persen protein.

Dilansir dari Medical News Today, singkong mentah mengandung kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, magnesium, kalium, vitamin C, tiamin, riboflavin, dan niasin.

Salah satu olahan singkong yang paling banyak digunakan adalah tepung tapioka. Tepung tapioka merupakan tepung bebas gluten yang cocok untuk orang dengan intoleransi gluten.

Singkong juga merupakan pati resiten, yang menurut para ilmuwan dapat meningkatkan kesehatan usus dengan memelihara bakteri baiknya.

Di samping manfaatnya untuk kesehatan, singkong juga bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi mentah.

Singkong mentah mengandung sianida alami yang beracun jika dikonsumsi. Jika singkong dimakan mentah atau dimasak dengan cara yang salah dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Bahaya terlalu banyak mengonsumsi sianida aktif di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kaki lumpuh pada anak

2. Kadar yodium rendah

3. Peningkatan risiko gondok

4. Neuropati ataksis tropis

5. Keracunan

Selain mengandung sianida alami, singkong juga bisa menyerap polutan dari daerah tempat ia ditanam.

Polutan yang dapat diserap dan disebarkan oleh tanaman singkong adalah elemen logam, pestisida, dan herbisida.

Cara memasak singkong yang benar

Akibat adanya kandungan sianida dalam singkong mentah, singkong harus diolah dan dimasak secara benar.

Pertama, kupas bersih kulit singkong. Kemudian, potong singkong menjadi beberapa bagian dan rendam di dalam air.

Setelah direndam, rebus singkong hingga empuk. Terakhir, buang semua air rebusan singkong.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebaiknya singkong manis direndam dalam air selama 4-6 hari.

Sementara itu, jenis singkong yang pahit membutuhkan proses pengolahan yang lebih ekstensif karena kandungan sianidanya yang lebih tinggi.

Proses memarut, menumbuk, dan merendam dalam air harus dilakukan sebelum merebus singkong pahit.

Selama singkong dimasak dengan benar, ia bisa menjadi makanan yang bermanfaat dan tidak menimbulkan bahaya.

Para ilmuwan pun saat ini tengah memetakan struktur genetik singkong dengan harapan dapat mengembangbiakkan tanaman singkong unggul.

Tanaman singkong unggul nantinya akan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap penyakit.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/16/210000723/benarkah-singkong-mengandung-racun-yang-berbahaya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke