Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Tingkatkan Kekebalan Alami Terhadap Virus SARS-CoV-2, Studi Jelaskan

KOMPAS.com- Studi baru para ilmuwan di Rockefeller University, New York, Amerika Serikat menunjukkan bahwa vaksin meningkatkan kekebalan alami terhadap virus corona, SARS-CoV-2.

Orang yang terinfeksi Covid-19, mendapatkan kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus corona, setidaknya selama setahun setelah awalnya mereka terinfeksi.

Seperti dilansir dari Medical Xpress, Selasa (1/6/2021), dalam menganalisis antibodi yang ada dalam darah pasien Covid-19, para ilmuwan ini dapat melacak evolusi molekul yang dapat berubah tersebut.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang pernah terinfeksi Covid-19, kemudian menerima vaksinasi, menunjukkan kekebalan alami mereka berkembang sedemikian rupa.

Sehingga, kata peneliti, vaksin Covid-19 yang mereka terima, kemungkinan besar telah membuat kekebalan alami yang dikembangkan melindungi mereka dari infeksi virus SARS-CoV-2, bahkan dari varian baru virus corona yang muncul.

Dalam studi ini, ilmuwan menganalisis 63 orang yang menderita Covid-19 pada musim semi tahun lalu.

Data dari tindak lanjut menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, antibodi yang diproduksi oleh sel B, yakni sel memori sistem kekebalan menjadi lebih baik dalam menetralkan infeksi SARS-CoV-2.

Dari analisis tersebut, para ilmuwan ini menyimpulkan bahwa itu menunjukkan orang-orang tersebut mengembangkan pertahanan yakni kekebalan alami terhadap Covid-19 menjadi lebih baik dan tahan lama, setelah mereka menerima vaksin.

Analisis vaksin Pfizer dan Moderna

Para ilmuwan tidak hanya meneliti antibodi yang dikembangkan oleh para pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 yang kemudian menerima vaksin.

Mereka juga menganalisis antibodi yang dikembangkan dari vaksin Pfizer atau Moderna.

Ilmuwan menemukan bahwa antibodi ini semakin meningkat di antara 26 orang dalam kelompok yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 Moderna atau Pfizer.

Kelompok yang dianalisis ini mengembangkan antibodi yang sangat resisten terhadap varian virus corona yang paling mengkhawatirkan.

Di antaranya seperti varian virus corona Inggris, Afrika Selatan dan varian baru virus corona yang ditemukan di New York.

Tim menemukan bahwa antibodi kuat yang diproduksi oleh sel B, yakni kelompok sel memori yang terus berevolusi, berkembang secara dramatis setelah didorong oleh vaksin.

Penemuan ini menunjukkan bahwa penguat yang tepat waktu dengan vaksin yang ada saat ini, dapat memberikan perlindungan tambahan pada orang yang tidak pernah menderita penyakit tersebut.

Studi analisis vaksin dalam meningkatkan kekebalan alami dari virus SARS-CoV-2 ini dilakukan di laboratorium Paul Bieniasz dan Michel C Nussenzweig, dan sebelum dipublikasikan di jurnal peer-review telah tersedia di bioRxiv.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/01/100300323/vaksin-tingkatkan-kekebalan-alami-terhadap-virus-sars-cov-2-studi-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke