Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perancis Berencana Gunakan Vaksin mRNA Jadi Dosis Kedua Setelah AstraZeneca

KOMPAS.com- Dalam sebuah pernyataan, badan kesehatan Perancis menyarankan agar vaksin mRNA (messenger RNA) dapat digunakan sebagai dosis kedua setelah vaksin AstraZeneca.

Badan kesehatan Perancis, Haute Autorite de la Sante (HAS) adalah salah satu lembaga yang mengatur bagaimana vaksin yang disetujui European Medicines Agency (EMA) dapat digunakan di Perancis.

Saat ini, HAS, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/4/2021), telah memutuskan untuk melanjutkan penggunaan dua jenis vaksin di Perancis.

Kedua jenis vaksin yang dipertimbangkan itu, yakni dua vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna, serta vaksin adenovirus simpanse yang dikembangkan AstraZeneca.

Program vaksinasi Covid-19 di Eropa dan sejumlah negara lain di dunia, telah tersendat dalam sebulan terakhir.

Salah satu penyebabnya, karena laporan pembekuan darah langka pada otak yang terjadi pada sejumlah orang muda penerima vaksin AstraZeneca.

Hal ini menyebabkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca ditangguhkan di sejumlah negara di dunia, guna mengantisipasi risiko dari efek samping vaksin AstraZeneca tersebut.

Kendati demikian, beberapa negara telah kembali menggunakan vaksin tersebut, meski kemudian menerapkan sejumlah aturan ketat, terkait batasan usia.

Suntikan penguat dari vaksin mRNA

Pada 19 Maret lalu, di Perancis, HAS telah mengumumkan bahwa vaksin AstraZeneca hanya boleh disuntikkan pada orang yang berusia 55 tahun ke atas.

Saat ini, sudah 500.000 orang yang menerima dosis vaksin pertama dari vaksin tersebut.

Meskipun jumlahnya kecil dibandingkan dengan puluhan juta yang diinokulasi di seluruh Uni Eropa, namun keputusan untuk memberikan suntikan penguat yang berbeda akan menjadi signifikan.

Kendati demikian, pendekatan tersebut belum diuji dalam uji coba manusia tahap akhir.

Jerman adalah negara Eropa pertama yang merekomendasikan bahwa orang yang berusia di bawah 60 tahun yang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pertama harus menerima produk yang berbeda untuk dosis kedua mereka.

HAS berencana untuk melanjutkan rencana pemberian vaksin penguat di Perancis dengan vaksin mRNA, baik yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Sebab, vaksin mRNA dinilai dapat mendorong tubuh untuk membuat protein yang meniru bagian dari virus corona, sehingga dapat memicu respons kekebalan.

Sedangkan vaksin AstraZeneca yang menggunakan vektor virus, menggunakan virus flu biasa untuk membawa instruksi DNA yang juga menargetkan hal yang sama dalam upaya mendorong pembentukan respons antibodi.

Beberapa ahli mengatakan bahwa, karena semua vaksin menargetkan protein spike virus yang sama, baik vaksin mRNA maupun vaksin AstraZeneca yang berbasis adenovirus, dapat menjadi pelengkap. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa pendekatan ini akan seefektif itu.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/09/160200923/perancis-berencana-gunakan-vaksin-mrna-jadi-dosis-kedua-setelah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke