Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Cara Merawat Pasien Corona di Rumah | Ancaman Global Difteri

KOMPAS.com - Infeksi virus corona SARS-CoV-2 masih masif menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Banyak orang yang positif Covid-19 harus isolasi mandiri di rumah. Namun bagaimana caranya agar tidak menulari anggota keluarga lain?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki 3 pedoman yang harus dilakukan untuk merawat pasien Covid-19 di rumah. Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Senin, 16 Maret 2021.

Selain itu, ilmuwan menyatakan bahwa penyakit difteri bisa menjadi ancaman kesehatan dalam waktu dekat hingga ada 6 fenomena langit yang bisa diamati masyarakat Indonesia dalam seminggu ke depan.

Berikut ulasannya:

1. Pedoman WHO merawat anggota keluarga yang positif Covid-19 di rumah

Dalam akun Facebook Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan itu memberikan tiga panduan jika seseorang sakit Covid-19 dan tinggal di rumah.

Adapun 3 pedoman yang harus dilakukan adalah:

  • Isolasi orang yang sakit
  • Kurangi kontak dengan virus
  • Selalu pantau orang yang terinfeksi Covid-19

Pedoman selengkapnya dan tanda bahaya yang harus diwaspadai bisa dibaca selengkapnya di sini:

WHO: 3 Hal yang Harus Dilakukan Jika Keluarga Isolasi Mandiri di Rumah

2. Ada 6 fenomena langit dalam pekan ini

Selama pekan ini, akan ada berbagai fenomena langit yang akan menghiasi langit Indonesia yang mungkin bisa menemani kesibukan Anda di rumah, salah satunya tripel konjungsu Bulan-Mars-Aldebaran pada Jumat (19/3/2021).

Ada 6 fenomena langit yang bisa Anda amati di langit Indonesia hingga Minggu, 21 Maret mendatang, yakni:

  • Konjungsi Bulan-Uranus: 17 Maret 2021
  • Apoge Bulan: 18 Maret 2021
  • Konjungsi Bulan-Mars: 19 Maret 2021
  • Tripel Konjungsi Bulan-Mars-Aldebaran: 19 Maret 2021
  • Ekuinoks: 20 Maret 2021
  • Asteorid 23197 (2001 F032) lewat dekat Bumi: 21 Maret 2021

Baca penjelasan singkat dan jadwal kapan munculnya fenomena itu di sini:

Fenomena Langit Pekan Ini: Jumat Ada Tripel Konjungsi Bulan-Mars-Aldebaran

Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak hal, termasuk mengganggu upaya vaksin global untuk menanggulangi penyakit selain yang disebabkan oleh virus corona.

Hal tersebut membuat para ilmuwan khawatir, bahwa difteri dapat segera muncul kembali setelah sejumlah tren yang mengkhawatirkan terlihat dalam genom bakteri difteri.

Sebenarnya difteri dapat dengan mudah dicegah dengan vaksin, tapi beberapa sampel menunjukkan bahwa bakteri tersebut berkembang menjadi resisten terhadap sejumlah kelas antibiotik - dan berpotensi lolos dari vaksin dalam waktu dekat.

Sementara sebelumnya, vaksinasi secara global telah membantu menghentikan penyakit ini dalam beberapa dekade terakhir.

Pada tahun 2016, 7.097 kasus secara resmi dilaporkan di seluruh dunia, berkurang drastis dari hampir 100.000 pada tahun 1980.

Namun kini, para ilmuwan mulai khawatir bahwa ‘benteng’ ini mungkin tak akan bertahan.

Baca selengkapnya di sini:

Ilmuwan Sebut Difteri Bisa Jadi Ancaman Kesehatan Global dalam Waktu Dekat

4. Vaksin AstraZeneca disebut picu pembekuan darah, apa itu?

Sejumlah negara seperti Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belandia melakukan penangguhan vaksin AstraZeneca lantaran dikaitkan dengan kejadian pembekuan darah pada beberapa pasien.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih menunggu hasil investigasi. Pihaknya menyatakan, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat.

"Saat WHO mendapat pemahaman penuh tentang kejadian ini, temuan dan segala perubahan rekomendasi akan segera diberitahukan ke pulik," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dilansir Reuters, Senin (15/3/2021).

Pembekuan darah adalah gumpalan darah yang berubah dari cairan menjadi seperti gel atau setengah padat.

Dilansir Healthline, Pembekuan sebenaranya merupakan proses penting yang terjadi dalam tubuh untuk mencegah Anda kehilangan terlalu banyak darah saat terluka atau mengalami kecelakaan.

Saat gumpalan darah terbentuk di salah satu pembuluh darah, gumpalan tidak selalu larut dengan sendirinya.

Dalam kondisi seperti ini, ini dapat menjadi situasi yang sangat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.

Gumpalan darah yang tidak bergerak umumnya tidak akan membahayakan Anda. Namun ada kemungkinan, gumpalan darah dapat berpindah dan menjadi berbahaya.

Kenali jenis dan gejala pembekuan darah di sini:

Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah, Kondisi Apa Itu?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/17/060500323/populer-sains-cara-merawat-pasien-corona-di-rumah-ancaman-global-difteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke