Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Rekaman Suara Angin Mars | Rencana Ahli Bikin Kapal Nabi Nuh di Bulan

KOMPAS.com - Rekaman suara angin dari Mars, kelahiran anak kembar di dunia yang terus meningkat, hingga rencana ilmuwan membuat kapal Nabi Nuh di Bulan menjadi berita populer Sains Kompas.com edisi Senin, 15 Maret 2021.

Berikut ulasannya.

1. Rekaman suara angin dari Mars dikirim ke Bumi

NASA telah merilis suara angin di Mars yang direkam wahana penjelajah Perseverance.

Suara ini direkam oleh misi penjelajah Perseverance setelah hampir sebulan mendarat di sana. Wahana ini mendarat di planet merah pada 18 Feruari.

Selain mengirim rekaman suara, data yang dikirim wahana Perseverance juga berisi suara tembakan laser pertama di planet selain Bumi.

Suara tembakan laser ini dapat memberi gambaran bagi para peneliti NASA untuk memahami komposisi batu tersebut.

Nantinya komposisi batu itu akan menjawab pertanyaan apakah kehidupan pernah ada di Mars.

Dilansir ABC News, Jumat (12/3/2021), Perseverance adalah salah satu wahana terbesar dan tercanggih yang pernah dikirim NASA.

Baca selengkapnya di sini:

Wahana Perseverance NASA Kirim Rekaman Suara Angin dari Mars

2. Kelahiran anak kembar di dunia terus meningkat

Studi yang dipublikasikan di jurnal kedokteran, Human Reproduction mengungkapkan bahwa angka kelahiran anak kembar di seluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya.

Dikutip dari Medical Xpress, Senin (15/3/2021), tingkat kelahiran bayi kembar sejak tahun 1980-an utelah meningkat sepertiga dari 9 menjadi 12 per 1.000 kelahiran.

Artinya, ada sekitar 1,6 juta anak kembar lahir setiap tahun di seluruh dunia, dan satu dari setiap 42 bayi lahir adalah kembar.

Lantas, apa penyebab kelahiran bayi kembar meningkat?

Dalam studi ini menemukan, bahwa penyebab utama peningkatan kelahiran anak kembar adalah pertumbuhan dalam reproduksi yang dibantu secara medis atau medically assited reproduction (MAR).

Tidak hanya mencakup teknik in vitro fertilisation (IVF), tetapi juga metode sederhana, seperti stimulasi ovarium dan inseminasi buatan

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Kelahiran Anak Kembar di Dunia Terus Meningkat, Apa Penyebabnya?

3. Kenapa nama varian virus corona beragam?

Varian virus Covid-19 kini semakin beragam. Bahkan, Menteri Penyebaran Vaksin Inggris Nadhim Zahawi mengatakan, terdapat empat ribu varian virus corona yang ada di dunia.

Varian baru virus corona yang telah ditemukan di antaranya B.1.1.7, B.1.351, P1, CAL.20, N439K.

Namun setelah mendengar nama-nama virus tersebut, di benak Anda mungkin muncul pertanyaan, mengapa nama varian virus ini aneh dan rumit?

Faktanya, nama-nama tersebut memang diusulkan para ilmuwan untuk varian baru virus corona.

Rangkaian huruf, angka, dan titik yang berbelit-belit sangat berarti bagi para ilmuwan yang merancangnya.

Pasalnya, jika salah sebut dalam penamaan varian baru virus, akan mengacu pada garis keturunan virus yang sama sekali berbeda, bahkan jika satu titik terlewat atau salah tempat.

Dilansir New York Times, Selasa (2/3/2021) konvensi penamaan untuk virus tak masalah selama varian tetap menjadi topik penelitian esoterik.

Tapi, nama-nama ini sekarang menjadi sumber kecemasan bagi miliaran orang.

Maka dari itu, varian virus ini membutuhkan nama yang mudah diucapkan, tanpa menstigmatisasi orang atau tempat yang terkait dengan virus tersebut.

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

B.1.1.7 Sampai N493K, Kenapa Nama Varian Virus Corona Aneh dan Rumit?

4. Ilmuwan ingin bikin kapal Nabi Nuh di Bulan

Beberapa waktu lalu, ilmuwan mengumumkan rencana mereka untuk membuat sebuah 'Bahtera Nuh' di Bulan.

Presentasi rencana yang diumumkan di IEEE Aerospace Conference, Minggu (7/3/2021) mengungkapkan jika bahtera akan menjadi tempat untuk mengawetkan sperma, telur, serta benih jutaan spesies Bumi.

Ilmuwan menyebut itu semua dilakukan sebagai upaya jaga-jaga kalau suatu saat Bumi dilanda peristiwa apokaliptik yang menghancurkan alam atau melenyapkan sebagian besar umat manusia, masih ada tombol reset yang dapat mengembalikan spesies-spesies punah di Bumi.

Namun apa yang membuat para ilmuwan memilih membuat bahtera itu di Bulan?

Mengutip Live Science, Senin (15/3/2021) Bulan menjadi pilihan tepat sebagai bahtera yang dibangun di luar Bumi, karena lokasinya yang dekat dengan planet kita.

Untuk menuju Bulan hanya diperlukan perjalanan empat hari dari Bumi.

Itu artinya, akan lebih mudah untuk mengangkut sampel daripada harus membawanya ke Mars.

Selain itu, ada alasan lain kenapa ilmuwan ingin membangun bahtera Nabi Nuh di Bulan. Baca di sini:

Rencana Ilmuwan Buat Kapal Nabi Nuh di Luar Angkasa, Kenapa Pilih Bulan?

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/16/070200823/populer-sains-rekaman-suara-angin-mars-rencana-ahli-bikin-kapal-nabi-nuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke