Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Nia Ramadhani Telmi karena Kurang Zat Besi? | 8 Fakta Tsunami Selandia Baru

KOMPAS.com - Selamat berakhir pekan. Di hari Jumat kemarin, ada beberapa berita populer Sains.

Salah satunya pembahasan soal Nia Ramadhani yang kekurangan zat besi dan membuatnya telmi. Benarkah zat besi berdampak demikian? Apa saja makanan yang tinggi zat besi?

Selain soal zat besi, bahasan yang menarik lainnya adalah soal tsunami Selandia Baru. Apa saja sih fakta tsunami Selandia Baru?

Dan terakhir, ilmuwan menemukan bukti bahwa nenek moyang kita hidup berdampingan dengan dinosaurus lho.

Berikut ulasan 4 berita populer Sains edisi Jumat, 5 Maret 2021.

1. Benarkah Nia Ramadhani telmi karena kurang zat besi?

Nia Ramadhani disebut sedang mengalami kekurangan zat besi.

Diungkapkan oleh asisten pribadinya, Theresa Wienanthan, kekurangan zat besi membuat Nia Ramadhani mengalami beberapa gangguan kesehatan.

"Satu, menyebabkan dia cepet capek. Kedua, itu bisa bikin dia longkap-longkap, mikir loading-nya agak lama, ketiga kabur saat melihat," ujar There.

Pakar gizi Primaya Hospital Tangerang dan RS Hermina Tangerang, dr Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, membenarkan efek-efek tersebut.

Dia berkata bahwa anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi menyebabkan penderitanya telat mikir (telmi), sulit konsentrasi, sering lupa, pengelihatan kabur, lemah, letih, lesu dan pucat.

Sebab, kata dr Yohan, fungsi sel darah merah adalah mengantarkan oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.

Akibat kondisi anemia karena kekurangan zat besi seperti yang dialami Nia Ramadhani ini, lanjutnya, menyebabkan kurangnya hantaran oksigen dan zat gizi yang diperlukan tubuh ke organ, termasuk otak dan mata.

Oleh sebab itu, dokter Yohan menyarankan apabila dirasakan beberapa gejala seperti itu, harus segera dicari penyebab lainnya, sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.

Gejala kekurangan zat besi lainnya seperti hipotensi dan gangguan fungsi organ karena hipoksia jaringan dalam jangka panjang.

Jangan sampai kekurangan zat besi juga dialami Anda. Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Benarkah Nia Ramadhani Telmi karena Kurang Zat Besi? Ahli Jelaskan

2. 5 makanan tinggi zat besi

Zat besi sebenarnya bisa kita peroleh dengan mudah dari makanan.

Dokter Yohan menyampaikan bahwa menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi) dari Kementerian Kesehatan tahun 2019, orang dewasa membutuhkan 10-20 miligram zat besi per hari.

Mengutip dr Yohan dan melansir dari Healthline, zat besi bisa didapatkan dari berbagai makanan, antara lain:

  • Daging merah
  • Produk dari unggas seperti telur
  • Seafood atau makanan laut
  • Jeroan seperti hati sapi atau hati ayam
  • Bayam

Baca selengkapnya tentang makanan tinggi zat besi dini sini:

Belajar dari Nia Ramadhani, Ini 5 Makanan Tinggi Zat Besi

3. Fakta tsunami Selandia Baru

Sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari (4-5 Maret 2021), serangkaian gempa kuat mengguncang jalur tunjaman Kermadec, Selandia Baru.

Ketiga gempa ini memiliki kekuatan guncangan di atas M 7,0. Gempa ketiga yang paling besar, kekuatannya M 8,1.

Gempa ketiga inilah yang disebut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjadi penyebab tsunami Selandia Baru.

Apakah fenomena ini berdampak pada Indonesia dan bagaimana sejarah gempa tsunami di sana? Simak 8 fakta lengkapnya di sini:

8 Fakta Tsunami Selandia Baru, Dipicu Gempa M 8,1 hingga Daerah Rawan

4. Bukti nenek moyang hidup berdampingan dengan dinosaurus

Siapa sangka kalau nenek moyang manusia ternyata hidup berdampingan dengan dinosaurus.

Hal tersebut terungkap setelah peneliti berhasil mengidentifikasi fosil primata paling awal yang dikenal sebagai plesiadapiforms, nenek moyang dari semua primata modern, termasuk manusia.

Fosil berupa gigi purba kecil-hanya sekitar 2 milimeter panjangnya- itu ditemukan di Fort Union Formation di timur laut Montana pada 1980-an.

Namun peneliti baru berhasil mengidentifikasinya secara resmi dalam studi baru.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (5/3/2021), peneliti memperkirakan usia fosil tersebut antara 105.000 dan 139.000 setelah peristiwa kepunahan.

Tetapi mahluk itu kemungkinan besar berevolusi dari nenek moyang primata yang hidup berdampingan dengan dinosaurus.

Baca selengkapnya di sini:

Nenek Moyang Manusia Hidup Berdampingan dengan Dinosaurus, Ini Buktinya

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/06/090300023/populer-sains-nia-ramadhani-telmi-karena-kurang-zat-besi-8-fakta-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke