Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumus BMI, Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh untuk Cegah Obesitas

KOMPAS.com- Obesitas adalah masalah kesehatan serius yang tidak hanya menyebabkan berbagai penyakit, tetapi juga berisiko kematian. Salah satu upaya mencegahnya adalah dengan menghitung Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT).

Di Amerika, obesitas telah dianggap sebagai penyakit dan dinilai menjadi awal pemicu berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, bahkan jantung.

Lantas, apa hubungannya obesitas dan apa itu IMT?

Indeks massa tubuh atau IMT adalah indikator untuk menunjukkan tingkat kegemukan atau obesitas yang dialami seseorang.

Dilansir dari Medical News Today, Kamis (4/3/2021), indeks massa tubuh seseorang diketahui dengan menggabungkan berat badan seseorang dengan tinggi badan mereka.

Hasil pengukuran IMT ini akan dapat memberikan gambaran apakah Anda memiliki berat badan yang tepat atau ideal untuk tinggi badan Anda.

Manfaat menghitung IMT

Indeks massa tubuh, Body Mass Index atau BMI adalah alat skrining yang dapat menunjukkan apakah Anda kekurangan berat badan, berat badan ideal dan sehat, atau justru malah cenderung memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Jika BMI atau IMT seseorang berada pada luar kisaran angka ideal yang sehat, risiko kesehatannya dapat meningkat signifikan.

Berat badan berlebih dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular.

Namun, berat badan yang rendah ternyata juga dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan. Di antaranya seperti risiko malnutrisi, osteoporosis, dan anemia.

Dengan mengetahui kondisi indeks massa tubuh (IMT), maka dokter akan dapat memberikan rekomendasi yang sesuai.

IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung dan tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, etnis atau massa otot pada orang dewasa.

Namun, dengan menghitung BMI dan mengetahui indeks massa tubuh menggunakan kategori status berat badan standar yang dapat membantu dokter melacak status berat badan di seluruh populasi dan mengidentifikasi masalah potensial pada individu, misalnya masalah obesitas.

Berikut rumus IMT atau cara menghitung Indeks Massa Tubuh dan nilai IMT pada orang dewasa.

IMT = Berat Badan (kg) : Tinggi Badan (m)2

Ambang batas indeks massa tubuh Kemenkes, pada orang Indonesia, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, di antaranya sebagai berikut.

1. Kurus

  • Kekurangan berat badan tingkat berat: < 17,0
  • Kekurangan berat badan tingkat ringan: 17,0-18,4

2. Normal

  • IMT berat badan normal: 18,5-25,0

3. Gemuk/Obesitas

IMT pada anak dan remaja

BMI atau IMT tidak terkait dengan usia dan jenis kelamin. Namun, pada pengukuran indeks massa tubuh pada anak-anak dan remaja, sedikit berbeda

Anak perempuan dan laki-laki berkembang pada usia yang berbeda. Untuk alasan ini, pengukuran IMT selama masa kanak-kanak dan remaja mempertimbangkan usia dan jenis kelamin.

Dokter dan ahli kesehatan lainnya tidak mengkategorikan anak-anak berdasarkan kisaran berat badan yang sehat, karena beberapa faktor berikut.

  1. Pertumbuhan anak seiring usia setiap bulan selalu berubah.
  2. Bentuk tubuh anak laki-laki dan perempuan berubah pada tingkat yang berbeda.
  3. Massa tubuh berubah saat anak tumbuh lebih tinggi.

Dokter akan menghitung IMT atau BMI anak dan remaja dengan cara yang sama dengan cara pada orang dewasa, yakni dengan rumus yang sama, mengukur tinggi dan berat badan.

Kemudian mereka akan menemukan angka indeks massa tubuh dan usia pada bagan BMI, untuk usia dan jenis kelamin tertentu. Ini akan menunjukkan apakah anak tersebut dalam kisaran yang sehat atau tidak.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/04/183000823/rumus-bmi-cara-menghitung-indeks-massa-tubuh-untuk-cegah-obesitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke