Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Mobil Listrik Lebih Baik untuk Bumi? Ini Faktanya

KOMPAS.com - Teknologi mobil listrik semakin berkembang. Kendaraan ini seakan diciptakan sebagai salah satu solusi untuk menyelamatkan Bumi dari polusi udara yang sebagian besar dikontribusi dari emisi bahan bakar fosil yang kebanyakan dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

Lantas, apakah mobil listrik dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan?

Jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar gas, mungkin mobil listrik dianggap lebih baik bagi lingkungan, karena tidak memiliki knalpot, sehingga tidak mengeluarkan gas rumah kaca saat mengendarainya.

Namun, sebenarnya kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) ini tidaklah sempurna karena mereka memiliki masalah pencemaran tersendiri.

Khususnya, baterainya mengandung komponen, seperti litium, yang membutuhkan banyak energi untuk diambil dan disaring.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences melihat seluruh siklus hidup emisi mobil listrik.

Siklus itu dimulai dari penambangan logam yang diperlukan untuk baterai hingga menghasilkan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakannya. 

Dilansir Live Science, Minggu (28/2/2021) peneliti menemukan bahwa ketika kendaraan listrik diisi dengan listrik bertenaga batu bara, malah menjadi lebih buruk bagi lingkungan daripada mobil berbahan bakar bensin konvensional.

Kendati demikian, untuk beberapa negara di dunia, jaringan listrik nasional sekarang cukup bersih bagi EV mengalahkan mobil bertenaga bensin dalam hal polusi udara dan emisi gas rumah kaca selama masa pakainya.

"Hanya ketika terhubung ke jaringan listrik yang paling kotor dan berbahan bakar batu bara, mesin pembakaran internal berbahan bakar bensin menjadi sebanding dengan EV berbasis gas rumah kaca," kata Colin Sheppard, seorang peneliti dengan keahlian di bidang energi dan teknik sistem transportasi di Lawrence Berkeley National Laboratory di California, Amerika Serikat.

Gordon Bauer, peneliti kendaraan listrik di Dewan Internasional Transportasi Bersih di San Francisco mengungkapkan bahwa pola perbaikan ini memiliki lebih banyak energi terbarukan dan lebih sedikit bahan bakar fosil.

Ini adalah pola global dan membantu meningkatkan kredensial lingkungan dari kendaraan listrik.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science and Technology, Sheppard membuat model skenario masa depan dengan hipotetis yang mana semua mobil adalah listrik.

"Kami ingin memahami apa dampak energi, infrastruktur dan emisi jika semua kendaraan penumpang dialiri listrik," kata Sheppard

Bauer juga berkolaborasi dengan Sheppard dalam proyek tersebut. Temuan mereka sangat mendukung masa depan kendaraan listrik.

Kemudian, Sheppard menghitung bahwa jika semua kendaraan milik pribadi di AS bertenaga listrik, itu akan mengurangi emisi gas rumah kaca di negara tersebut sebesar 46 persen per tahun (0,5 gigaton karbon dioksida) dibandingkan dengan mobil bertenaga gas konvensional.

Pengurangan ini dapat ditingkatkan lebih jauh jika kendaraan tersebut memiliki apa yang disebut pengisian terkontrol, yaitu sebuah teknik yang juga dikenal sebagai pengisian cerdas.

Nantinya, dengan pengisian cerdas ini kendaraan dapat diisi ulang pada waktu yang dipilih secara strategis untuk meminimalkan biaya finansial untuk menghasilkan listrik. 

Misalnya, mengisi daya di malam hari seringkali lebih murah daripada di siang hari. Strategi ini juga mendukung pembangkit listrik yang menghasilkan energi yang lebih efisien dan menghasilkan listrik yang lebih murah.

Jika semua mobil listrik milik pribadi diisi daya sedemikian rupa, penghematan emisi dapat meningkat menjadi 49 persen per tahun.

Perkiraan ini didasarkan pada apa yang diakui Sheppard sebagai perkiraan dari portofolio energi Amerika Serikat di masa depan.

Masa depan ini membayangkan negara dengan lebih banyak energi terbarukan, tetapi masih belum mencapai tujuan nol karbon, atau memiliki jaringan nasional yang tidak berkontribusi pada perubahan iklim.

Singkatnya, mobil listrik lebih direkomendasikan daripada kendaraan bertenaga gas atau diesel dilihat dari perspektif lingkungan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/02/180200723/apakah-mobil-listrik-lebih-baik-untuk-bumi-ini-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke