Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mulai Besok Waspada Cuaca Ekstrem, Jabodetabek Berpotensi Banjir

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mendeteksi adanya pusat tekanan rendah (Low Pressure Area/LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon di sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan dalam keterangan tertulisnya bahwa bibit siklon tropis tersebut terdeteksi sejak 2 hari terakhir, dan berpotensi dapat berkembang menjadi siklon tropis.

Bibit siklon tersebut diprediksi masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur dengan potensi intensitas yang menguat hingga 2 hari mendatang.

"Dalam hal ini, BMKG terus memonitor perkembangan LPA (potensi bibit siklon) tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan dapat menguat menjadi siklon tropis," jelasnya.

Guswanto menjelaskan, bahwa kondisi dinamika atmosfer tersebut, secara umum cukup signifikan berpengaruh terhadap potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem.

Untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021. 

"Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata," jelasnya.

Kegiatan teknologi modifikasi cuaca

Guswanto menuturkan, dalam rangka mengantisipasi potensi dampak bencana banjir akibat cuaca ektrem di wilayah Jabodetabek, bersama dengan sejumlah pihak berwenang telah melakukan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Kegiatan TMC ini sudah mulai dilakukan sejak hari Minggu, (21/2/2021) atas kerjasama BMKG bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI AU, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait lainnya.

Disebutkan Guswanto bahwa kegiatan posko TMC dilakukan secara terpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma. 

Tim personel BMKG yang terlibat langsung dalam kegiatan posko tersebut, bertugas memberikan informasi kondisi cuaca ter-up date setiap saat yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penyemaian awan. 

Kegiatan TMC dilakukan dengan cara melakukan penyemaian garam pada sel-sel awan hujan yang berada di atas Laut Jawa dan Selat Sunda.

Sehingga diharapakan proses kondensasi dapat berlangsung lebih cepat, serta hujan dapat turun di Laut Jawa dan Selat Sunda sebelum masuk ke daratan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/23/193000223/mulai-besok-waspada-cuaca-ekstrem-jabodetabek-berpotensi-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke