Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mandi Pakai Cairan Antiseptik dengan Povidone Iodine, Hati-hati Kulit Iritasi

KOMPAS.com - Salah satu merek cairan antiseptik di Indonesia ramai menjadi pembicaraan di sosial media, karena mengandung Povidone Iodine yang kabarnya ampuh membunuh SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Dalam unggahan sebuah akun gossip di Instagram disebutkan, setelah keluar rumah sebaiknya mandi dengan produk ini yang memiliki kandungan Povidone Iodine 7.5%.

Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di IORA Dermatology Clinic, dr Edwin Tanihaha SpKK MHKes FKCCS mengatakan, Povidone iodine memiliki efek broadspectrum (luas) seperti antibakteri, antivirus, dan antijamur. Umumnya, bahan ini dipakai untuk antiseptik kulit, sebelum tindakan bedah.

“Biasanya konsentrasi povidone iodine untuk antiseptik tindakan bedah sebesar 10%, untuk sabun 7.5%, obat kumur 1%, dan spray ke tenggorokan 0.45%,” jelas dr. Edwin kepada Kompas.com.

Diakui dr. Edwin, ada beberapa penelitian, yang menyatakan bahwa Povidone iodine memiliki efek virudical (membunuh virus) SARS-CoV-2 dalam waktu 30 detik setelah kontak.

“Di beberapa jurnal juga disebutkan, penggunaan povidone iodine dapat mengeliminasi SARS-CoV-2 di kulit yang terpapar droplet virus corona,” kata dr. Edwin.

Meski demikian, dr. Edwin menekankan untuk menggunakan cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine secara bijak dan tidak sembarangan.

Pasalnya, penggunaan bahan antiseptik dengan kandungan povidone iodine terlalu sering, tanpa indikasi yang jelas atau pada pasien dengan tipe kulit sensitif dapat berisiko mengakibatkan iritasi kulit.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa kulit kita memiliki bakteri yang buruk maupun bakteri baik, dan bila menggunakan produk antibakteri terlalu sering, maka bakteri baik pada kulit akan terbunuh.

“Risiko lainnya, barier kulit akan terganggu, sehingga kulit menjadi lebih sensitif dan berisiko iritasi, terutama untuk individu yang memiliki tipe kulit sensitif (atopic skin),” tuturnya.

Merujuk pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), cuci tangan dengan sabun biasa bermanfaat mengurangi jumlah bakteri di kulit sebanyak 82%, dan terpenting, tidak ada perbedaan yang signifikan antara sabun antiseptik dan sabun biasa dalam mengurangi jumlah bakteri.

Sehingga, dalam kondisi aktifitas normal, penggunaan sabun biasa untuk mandi sudah cukup untuk membersihkan tubuh dari kotoran atau microba.

“Untuk menghindari virus corona menempel pada tubuh, mandi dengan sabun dan air bersih, serta mengganti semua pakaian setiap kali setelah keluar rumah.”

Penggunaan antiseptik dengan bahan povidone iodine, menurutnya bisa digunakan sebagai alternatif pencegahan, jika harus pergi ke area yang memiliki risiko tinggi atau jika terpapar dengan pasien Covid-19 tanpa penggunaan APD (alat pelindung diri).

Untuk mencegah terinfeksi virus corona, dr. Edwin menyarankan agar tidak bergantung pada cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine, melainkan dengan menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Yang utama adalah menjaga pola hidup sehat, tidak begadang, minimal stres, mengurangi konsumsi kopi, makan minum bergizi, olahraga teratur dan menerapkan 3 M, yaitu mencuci tangan, memakai standart masker 3 ply, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/15/070500723/mandi-pakai-cairan-antiseptik-dengan-povidone-iodine-hati-hati-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke