Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 7 Meter di Laut Natuna Utara

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat yang akan beraktivitas di pesisir ataupun perairan untuk waspada potensi gelombang tinggi ekstrem yang bisa mencapai 7 meter.

Potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 7 meter tersebut berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia dalam dua hari ini yaitu pada 4-5 Desember 2020.

Peringatan dini gelombang tinggi ini dikeluarkan oleh BMKG berdasarkan hasil analisis beberapa kondisi atmosfer yang terjadi.

Terdapat pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudera Hindia barat daya Banten dan Laut Flores.

Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat ke utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.

Sehingga, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Perairan utara Kepulauan Natuna hingga Kepulauan Anambas, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Kondisi-kondisi inilah yang mengakibatkan tinggi gelombang mencapai 7 meter di sekitar wilayah tersebut dan perairan lainnya dalam dua hari ini.

Gelombang tinggi 1.25 - 2.50 meter (kategori sedang)

- Perairan Sabang hingga Banda Aceh,

- Perairan barat Aceh

- Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai

- Perairan pesisir Bengkulu

- Teluk Lampung bagian selatan

- Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias

- Selat Bali - Lombok hingga Alas bagian selatan

- Selat Sape bagian selatan

- Perairan selatan Sumbawa hingga Pulau Sawu

- Laut Sawu bagian selatan

- Selat Sumba bagian barat

- Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur

- Perairan timur Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga

- Selat Karimata dan Selat Galasa

- Perairan utara Kepulauan Bangka hingga Belitung

- Laut Jawa

- Perairan selatan Kalimantan Tengah

- Laut Flores bagian timur

- Perairan timur dan selatan Keulauan Wakatobi

- Perairan utara Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud

- Laut Halmahera

- Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera

- Perairan utara Papua barat hingga Papua

- Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Gelombang tinggi 2.50 - 4.0 meter (kategori tinggi)

- Selat Malaka bagian utara

- Perairan utara Sabang

- Perairan Kepulauan Subi hingga Serasan

- Perairan selatan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna

- Laut Natuna

- Perairan barat Pulau Enggano

- Perairan barat Lampung

- Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung

- Selat Sunda bagian barat dan selatan

- Perairan selatan Jawa hingga Lombok

- Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat

Gelombang tinggi 4.0 - 6.0 meter yaitu kategori sangat tinggi, berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna.

Sedangkan, potensi gelombang tinggi kategori ekstrem dengan rentang ketinggian 6.0 hingga 7.0 meter dapat terjadi di Laut Natuna utara.

Saran Keselamatan

Potensi gelombang tinggi dapat meningkatkan risiko terhadap keselamatan pelayaran dan masyarakat yang tinggal, serta beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan berlayar di perairan yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tersebut.

1. Perahu Nelayan; perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di  atas 1,25 meter

2. Kapal Tongkang; perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di  atas 1,5 meter

3. Kapal Ferry; perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di  atas 2,5 meter

4. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal kargo atau Kapal Pesiar; perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di  atas 4,0 meter

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/04/180500123/bmkg--waspada-potensi-gelombang-tinggi-7-meter-di-laut-natuna-utara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke