Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asteroid 2020 ST1 Lewat Dekat Bumi, Sayang 5 Kali Lebih Redup dari Pluto

KOMPAS.com - Hari ini, Sabtu (14/11/2020), salah satu asteroid akan kembali melintas lewat dekat bumi, yaitu Asteroid 2020 ST1.

Dijelaskan oleh astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo bahwa Asteroid 2020 ST1 ini adalah asteroid dekat-bumi kelas Amor, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi dan orbit Mars.

Hari ini, asteroid 2020 ST1 ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 19,1 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan.

Di balik nama Asteroid 2020 ST1

Perhimpunan Astronomi Internasional memiliki sistematika untuk mengidentifikasi benda-benda langit mini seperti asteroid dan komet, mengingat jumlah penemuannya yang sangat banyak dalam kurun dasawarsa terakhir.

Marufin menjelaskan, secara tradisional sebenarnya nama-nama mitologis adalah nama yang banyak digunakan untuk menamai benda-benda langit.

Sayangnya, nama-nama mitologis yang ada di kebudayaan-kebudayaan di Bumi sangat terbatas.

Sistem identifikasi yang diberikan tersebut menjamin sebuah asteroid atau komet adalah khas dan tidak tertukar dengan asteroid atau komet yang lain.

"2020 ST1 menunjukkan asteroid itu ditemukan pada tahun 2020, tepatnya pada paruh kedua bulan September 2020 (letter S)," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (14/11/2020).

Paruh kedua September yang dimaksudkan, yakni antara tanggal 15 hingga 30 September.

Untuk diketahui, asteroid ini adalah asteroid baru ke-19 yang ditemukan dalam rentang waktu tersebut.

Bagaimana cara melihatnya?

Sebenarnya, kata Marufin, secara visual kita tidak bisa melihat melintasnya asteroid 2020 ST1, sehingga tidak ada ketampakan yang langsung terlihat yang bisa dikenali.

"Asteroid 2020 ST1 tidak bisa dilihat dengan mata telanjang," ucap dia.

Meskipun obyeknya lumayan besar untuk ukuran asteroid dengan diameter 145 meter, asteroid yang satu ini melintas pada jarak 7,3 juta kilometer dari Bumi atau 19,1 kali jarak Bumi-Bulan.

"Sehingga sangat redup," tuturnya.

Bahkan, tingkat terang asteroid yang satu ini ada di sekitar magnitudo +16 atau 5 kali lebih redup dibanding Pluto.

Untuk dapat mengamatinya, sebenarnya membutuhkan teleskop dengan cermin obyektif berdiameter besar, yakni sekitar 60 cm atau lebih agar bisa melihatnya di langit gelap.

Mengenai fenomena asteroid 2020 ST1 yang lewat dekat bumi ini, tidak memiliki efek apapun terhadap Bumi, karena gravitasi asteroid ini sangat kecil.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/14/170500123/asteroid-2020-st1-lewat-dekat-bumi-sayang-5-kali-lebih-redup-dari-pluto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke