Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Berharap 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 Tersedia di Akhir 2021

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 terus menginfeksi jutaan orang di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berharap vaksin dapat segera tersedia untuk melindungi populasi dunia dari infeksi virus corona.

Melansir Reuters, Jumat (19/6/2020), WHO berharap ratusan juta dosis vaksin dapat diproduksi tahun ini dan 2 miliar dosis dapat segera tersedia di akhir tahun 2021.

Disampaikan Kepala Ilmuwan Soumya Swaminathan, WHO sedang menyusun rencana untuk memutuskan siapa yang harus mendapatkan dosis pertama setelah vaksin disetujui.

Kelompok prioritas mendapatkan vaksin Covid-19

WHO mengungkapkan ada tiga kelompok yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin virus corona baru, SARS-CoV-2, ini.

Prioritas utama akan diberikan kepada garda depan Covid-19, yakni para petugas medis yang dinilai paling rentan terpapar virus ini.

Selanjutnya, vaksin juga akan diutamakan pada mereka yang rentan terinfeksi, karena usia dan faktor penyakit penyerta.

Vaksin juga diprioritaskan kepada mereka yang bekerja atau tinggal di lingkungan transmisi tinggi, seperti penjara dan rumah perawatan.

"Saya berharap dan optimis. Tetapi pengembangan vaksin adalah pekerjaan yang rumit, yang datang dengan ketidakpastian," kata Swaminathan.

Swaminathan mengungkapkan para peneliti sedang mengerjakan lebih dari 200 kandidat vaksin di seluruh dunia, termasuk 10 vaksin yang sedang dalam pengujian terhadap manusia.

"Jika kami beruntung, akan ada satu atau dua kandidat (vaksin corona) yang sukses sebelum akhir tahun ini," kata Swaminathan seperti dilansir dari Science Alert.

Para eksekutif perusahaan farmasi, pada bulan lalu mengatakan satu atau beberapa vaksin Covid-19 dapat mulai diluncurkan sebelum tahun 2021.

Akan tetapi, mereka memperingatkan bahwa perkiraan total vaksin yang diperlukan untuk menekan infeksi virus corona ini adalah sebanyak 15 miliar dosis vaksin.

Swaminathan mengatakan para ilmuwan saat ini sedang menganalisis 40.000 sekuens dari virus corona baru, SARS-CoV-2 dan sementara semua virus tersebut bermutasi.

Sejauh ini, mutasi virus yang terjadi tidak kurang dari influenza dan belum bermutasi hingga mengubah tingkat keparahan penyakit atau respon kekebalan tubuh.

WHO hentikan uji coba obat anti malaria

Di tengah harapan untuk memaksimalkan upaya pengembangan vaksin virus corona, WHO juga telah memutuskan untuk menghentikan uji coba terhadap hidroksiklorokuin atau obat anti malaria sebagai obat bagi pasien Covid-19.

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat dan beberapa negara mulai menggunakan obat anti malaria sebagai terapi pengobatan pasien Covid-19.

Namun, sejumlah bukti telah banyak menunjukkan efek samping yang buruk dari penggunaan obat ini, yang mana tidak berpengaruh pada tingkat kematian akibat penyakit ini.

Obat malaria dan rheumatoid arthritis telah berusia puluhan tahun, hidroksiklorokuin juga telah menjadi pusat kontroversi politik dan ilmiah.

Kendati demikian, Swaminathan mengatakan uji coba non-WHO yang sedang berlangsung mencoba untuk menentukan apakah obat ini dapat membantu melindungi orang dari pengembangan penyakit, baik sebelum atau setelah terpapar virus corona yang menyebabkan Covid-19.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/19/133200823/who-berharap-2-miliar-dosis-vaksin-covid-19-tersedia-di-akhir-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke