Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skenario Hidup Normal Mulai Awal Juni, Siapkah Indonesia? Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Kementerian Perkonomian mengeluarkan skenario "hidup normal" atau new normal dengan timeline pemulihan ekonomi nasional usai pandemi Covid-19. Skenario ini dibuat mulai awal Juni 2020 mendatang.

Diketahui ternyata skenario timeline atau rentang waktu tersebut merupakan proposal yang dibuat oleh Ekonom Senior Raden Pardede.

Proposal tersebut dipresentasikan Raden Pardede kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melalui conference bertajuk 'Road Map Ekonomi Kesehatan Keluar Covid-19'.

Dalam timeline tersebut, dirumuskan 5 fase atau tahapan yang dimulai tanggal 1, 8, 15 Juni hingga 6, 20, 27 Juli 2020.

Adapun fase itu akan diikuti dengan kegiatan membuka berbagai sektor industri, jasa bisnis, toko, pasar, mall, sektor kebudayaan, sektor pendidikan, aktivitas sehari-hari di luar rumah, dan lain sebagainya hingga evaluasi. Hal ini dikatakan akan dilakukan secara bertahap.

Tujuan timeline tersebut adalah mengupayakan agar pada akhir Juli atau Agustus sudah bisa membuka seluruh kegiatan ekonomi, dan dievaluasi secara berkala hingga vaksin ditemukan.

Siapkah Indonesia dengan skenario ini?

Menanggapi skenario "hidup baru" ini, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Fortuna Hadisoemarto MPH angkat bicara.

Menurut Panji, timeline menghadapi pandemi Covid-19 ini harusnya timeline kalender epidemiologi, bukan tanggal-tanggal seperti itu.

"Saya bisa katakan Pak Raden Pardede itu salah besar membuat timeline seperti itu," kata Panji kepada Kompas.com, Senin (13/5/2020).

Kalender epidemiologi merupakan kalender yang disesuaikan terhadap bagaimana kondisi virus yang menyebabkan pandemi ini terjadi. Sebab, membuat skenario seperti itu membutuhkan data bukan hanya strategi terhadap prediksi tanpa data sainstifik.

"Untuk (skenario hidup normal) ini saya kutip Anthony Fauci saja, You don't make the timeline, the virus makes the timeline (Anda tidak membuat timeline, virus yang membuat timeline)," kata dia.

Anthony Fauci adalah seorang pakar penyakit menular dunia.

Dilansir dari CNN (26/4/2020), Anthony mengatakan bahwa kondisi seharusnya adalah merespon terhadap apa yang terjadi oleh virus Corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 ini.

Anthony memberikan komentar ini terhadap pernyataan Donald Trump tentang upaya untuk lebih cepat membuka sarana bisnis di negera itu.

"Tapi Anda tahu, Anda tidak bisa membuat keputusan sewenang-wenang sampai Anda melihat apa yang sedang Anda hadapi. Anda membutuhkan data," ujar Anthony.

Kapan bisa hidup normal?

Menurut Panji, jika kasus aktif pasien corona sudah sedikit atau teridentifikasi dan diisolasi semua, sudah cukup aman untuk mulai berkehidupan normal.

Hal ini juga berkaitan dengan adanya Herd Imunity.

Herd Imunity adalah konsep kekebalan terhadap penyakit yang dipakai untuk level populasi.

Tujuan herd immunity adalah menciptakan kekebalan tubuh untuk sekelompok populasi bukan hanya seseorang atau individual saja. Serta, herd immunity umumnya bisa dilakukan dengan imunisasi atau vaksin.

Jadi selama belum ada herd immunity, kata dia, selalu ada kemungkinan terjadi outbreak lagi, gelombang kedua dan seterusnya.

"Jadi selama belum ada herd immunity, kembali ke kehidupan normal pun harus tetap disertai upaya surveilans yang sangat intensif, upaya pencegahan seperti pakai masker atau distancing tetap harus dijalankan," jelasnya.

Sementara itu, andai saja proposal skenario hidup normal dengan target timeline awal Juni sudah bisa dilakukan tersebut. Panji menyebutkan bukan tidak mungkin hal buruk bisa terjadi lagi.

"Kemungkinan terburuknya kurva epidemi naik lagi," ujar dia.

Kondisi pandemi Covid-19 pada Juni

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga berpendapat bahwa memandang pandemi Covid-19 ini seperti siap untuk berlari marathon, bahkan jangan berharap selesai hingga Juni mendatang.

"Jangan mengharap Juni itu akan tuntas. Jangan ngimpi deh, gak mungkin. Mungkin kita harus menunggu lebih lama mungkin," kata dia.

Jika dengan kebijakan tersebut, justru meningkat kembali kasus konfirmasi positif Covid-19 di berbagai wilayah, termasuk yang saat ini sudah menurun. Hal itu justru akan membuat Indonesia tidak bisa menyelesaikan sampai tuntas pandemi Covid-19.

"Kita harus selesaikan secara betul dulu (pandemi Covid-19 di Indonesia) ini," tegas dia.

Jika pandemi Covid-19 ini selesai hingga tuntas, kata dia, maka kita dapat mencegah kenaikan atau kemungkinan ditemukannya lagi infeksi baru secara masif atau signifikan.

Dengan begitu, pembatasan sosial bisa dilepaskan, tetapi aktivitas di luar rumah juga tetap harus bisa dikontrol, kegiatan belajar-mengajar bisa kembali hadir ke sekolah, juga aktivitas bekerja dan lain sebagainya bisa berjalan biasa.

"Tapi kita juga belum tahu kapan. Anggap saja Juli sudah bisa (beraktivitas di luar), tapi itu harapan. Tapi itu bukan selesai (pandemi Covid-19 di Indonesia), itu hanya fase mereda," ujar dia

Mungkin dua tahun ini, kata Pandu, kita harus waspada terus, maka yang bisa dilakukan adalah kita harus mengubah cara atau gaya hidup kita yang selama ini dianggap normal tetapi tidak siap dalam menghadapi pandemi seperti ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/13/131154423/skenario-hidup-normal-mulai-awal-juni-siapkah-indonesia-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke