Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puasa Kok Tubuh Jadi Lemas? Ini yang Terjadi dengan Tubuh Kita

KOMPAS.com - Saat sedang berpuasa, tidak makan dan tidak minum sejak matahari terbit hingga terbenam, kadang membuat tubuh terasa lemas.

Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh sehingga tubuh orang yang berpuasa cenderung merasa lemas?

Dokter ahli gizi dan magister ilmu filsafat, Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, mengungkap bahwa kegiatan berpuasa yang membuat individu tersebut merasa tubuhnya lemas adalah puasa yang sifatnya hanya fisik saja.

"Kalau cuma puasa fisik, ya lemas," kata Tan kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Tan menjelaskan, puasa fisik yang dimaksudkan adalah orang yang berpuasa tetapi hawa nafsunya terhadap makanan masih terus berjalan.

Orang yang berpuasa secara fisiknya saja cenderung selalu memikirkan menu atau daftar makanan yang akan dilahapnya untuk berbuka puasa.

Menurut Tan, inilah yang menjadi sumber keserakahan hawa nafsu itu muncul, dan melepaskan atau muncul hormon-hormon pemenuhan kenikmatan jasmani seperti dipamin dan serotonin menjadi semakin banyak.

"Kalau cuma sekadar puasa fisik, ya akhirnya cuma nahan-nahan lapar aja. Jadi di kepala yang muter-muter cuma daftar makanan," ujar dia.

Untuk diketahui, hormon dopamin adalah hormon yang mendorong keinginan atau kepuasan secara jasmani bisa terpenuhi.

Dalam kondisi berpuasa, ketika terlalu banyak memikirkan daftar menu makanan atau minuman sepanjang hari berpuasa, hal itu akan membuat tubuh merasa lemas karena pikirannya terkuras, tetapi sulit terpenuhi nafsunya.

Ada siklus yang disebut oleh Tan sebagai siklus "lingkaran sesat".

Hal-hal yang terkait di dalam lingkaran siklus ini adalah sebagai berikut:

  • Stimulasi dopamin berlebihan
  • Merasakan cepat lapar, ingin makan lagi
  • Tubuh mengalami kegemukan dan semakin tinggi risiko kanker, penyakit jantung pembuluh darah, infeksi, gangguan cerna, perpendekan telomer
  • Membuat malas bergerak, berdampak pada gangguan suasana hati, gangguan hormonal
  • Konsumsi makanan tinggi kalori, rendah serat, dan cepat dicerna jadi gula

"Dopamin adalah hormon kepuasan. Hobinya teriak-teriak minta dipuaskan. Kebayang jika dimanjain (membayangkan makanan terus selama berpuasa)," tuturnya.

Lingkaran sehat puasa

Padahal, ditegaskan dia, jika orang yang berpuasa itu melakukan puasa disertai dengan puasa spiritual, maka yang terbentuk di dalam tubuhnya adalah hormon endorphin. Di mana hormon ini berfungsi sebagai sumber rasa tenang dan bahagia.

Menyertai puasa spiritual juga akan membuat redanya dorongan disik, dan meningkatkan rasa sabar.

Jadi ketika berpuasa menyertai puasa spiritual, siklus yang disebut dengan "lingkaran sehat" pun akan terbentuk. Di antarnya seperti berikut:

"Padahal kalau dibarengi puasa spriritual, maka orang-orang ini akan menemukan ketenangan selama sholat, dzikir, dan semua ibadah dapat menghasilkan endorphin, hormon rasa bahagia," jelas dia.

Kebahagian dan ketenangan diri secara emosinal akan membantu menekan hormon dopamin, dan menghindari diri dari rasa lemas saat menjalani ibadah puasa.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/24/120000623/puasa-kok-tubuh-jadi-lemas-ini-yang-terjadi-dengan-tubuh-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke