Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selamatkan Paru-paru Dunia di Hutan Kalimantan, Peneliti Lakukan ini

KOMPAS.com - Para peneliti dari berbagai negara membantu mengidentifikasi kawasan hutan prioritas untuk melindungi salah satu paru-paru dunia di Kalimantan.

Pemerintah negara bagian Sabah di Borneo Malaysia, seperti melansir Pyhs, Selasa (24/3/2020), telah menetapkan target ambisius untuk mengamankan 30 persen kawasan hutan pada tahun 2025.

Para peneliti internasional, dua peneliti di antaranya berasal dari University of Montana, mencoba membantu mengidentifikasi kawasan-kawasan prioritas hutan di Kalimantan.

Dalam studi ini, para peneliti mengidentifikasi kawasan hutan yang paling penting di wilayah Sabah. Di mana kawasan ini memang dinilai cukup kritis dan perlu untuk dilindungi.

Kawasan hutan ini kaya akan sumber daya alam, banyak satwa dan tumbuhan yang terancam punah.

Hutan juga menyimpan sejumlah besar karbon, yang membantu memperlambat pemanasan global.

Secara total, hutan prioritas yang diidentifikasi luasannya sekitar setara Glacier National Park, bahkan hampir dua kali luasan Yorkshire Dales National Park di Inggris.

Penulis utama makalah studi ini, Dr. Sara Williams dari University of Montana mengatakan penelitian ini tidak seperti kebanyakan penelitian lainnya.

"Penelitian ini digunakan untuk menginformasikan keputusan perencanaan konservasi yang akan diambil oleh lembaga pemerintah," jelas Williams.

Dia menambahkan kawasan hutan prioritas mencakup 5 persen dari luas lahan di negara bagian Sabah, Malaysia.

"Pendekatan yang kami buat, yakni dengan memilih area untuk perlindungan secara strategis daripada secara acak," ungkap dia.

Melindungi keanekaragaman hayati

Selain itu, penelitian ini dilakukan juga untuk melindungi sekitar 12 persen dari sebagian besar fitur konservasi hutan di seluruh negara bagian.

Di mana di dalamnya mencakup tentang rentang spesies satwa, karbon hutan dan konektivitas lanskap di hutan ini.

Melalui penelitian, secara bersama-sama menciptakan koridor tanah yang menghubungkan kawasan lindung.

"Memungkinkan spesies hewan berpindah dari daerah dataran rendah terpanas ke pegunungan yang lebih dingin akan sangat penting untuk pelestarian spesies di hutan hujan dalam jangka panjang," jelas Dr. Sarah Scriven dari University of York.

Peneliti lainnya, Dr. Jedediah Brodie dari University of Montana menambahkan kawasan lindung umumnya berdasarkan keindahan pemandangan atau kebijakan politik.

"Tetapi menempatkan kawasan lindung baru di tempat terbaik untuk keanekaragaman hayati, seperti yang telah kami lakukan di sini, memiliki manfaat konservasi lebih dari dua kali lipat," jelas Brodie.

Makalah tentang perlindungan dan konservasi hutan Kalimantan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Conservation Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/24/193300323/selamatkan-paru-paru-dunia-di-hutan-kalimantan-peneliti-lakukan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke