Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coca-Cola Beli Sertifikat Energi Terbarukan Rp 5,2 Miliar dari PLN

Kompas.com - 21/12/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) memperkuat komitmennya dalam penerapan energi baru dan terbarukan melalui Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero).

Komitmen ini tertuang pada dokumen kerja sama yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan CCEP Indonesia Luis Miguel Pellejero dan Manajer PLN UP3 Cikarang Zamzami, di Jakarta, Selasa (19/12).

Melalui kerja sama yang disepakati ini, CCEP Indonesia berkomitmen melakukan pembelian listrik dari energi terbarukan yang dihasilkan PLN sebanyak 90 GWh atau setara dengan Rp 5,2 miliar untuk periode 2023-2025.

Pada kontrak kerja sama yang disepakati, CCEP Indonesia akan membeli REC sejumlah 90.211 unit selama periode tiga tahun tersebut.

Rinciannya 14.079 unit REC pembelian pada tahun 2023, 29.566 unit tahun 2024, dan 46.566 unit pada tahun 2025.

Baca juga: Percepat Target Emisi Nol 2060, PLN Serahkan REC kepada Bitera

Pembelian REC ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan yang tercantum pada rencana keberlanjutan, This is Forward, khususnya pada aksi terhadap iklim.

Pada rencana keberlanjutan yang diterapkan secara global tersebut, CCEP mendeklarasikan komitmen publik untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2040.

Tahapannya, melalui pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen tahun 2030 (versus 2019), penggunaan 100 persen energi listrik dari sumber terbarukan di tahun 2030, 100 persen mitra pemasok yang menerapkan 100 persen energi listrik terbarukan tahun 2030, dan 100 persen mitra pemasok strategis sesuai Science Based Target initiatives (SBTi) tahun 2025.

Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN ini merupakan salah satu inisiatif CCEP Indonesia dalam memenuhi ambisi iklim.

Hal ini sekaligus mendukung target pemerintah dalam mencapai pengurangan emisi dan menuju emisi nol bersih dan menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung terwujudnya cita-cita transisi energi.

Sebagai perusahaan produsen dan distributor minuman kemasan, listrik merupakan sumber utama energi di rantai pasok dan produksi.

Direktur Public Affairs Communication, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina menuturkan, kerja sama ini merupakan langkah besar yang sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai ‘Emisi nol bersih’ pada 2040, yang antara lain dilakukan melalui penerapan 100 persen energi listrik dari energi terbarukan.

Baca juga: Dukung Energi Bersih, PLN Layani Permintaan REC untuk Pelanggan

"Di tengah tantangan yang dihadapi, khususnya krisis energi, yang semakin menguat saat ini, sudah saatnya kami berupaya meningkatkan penggunaan listrik dari energi terbarukan," ujar Lucia.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menngapresiasi kerja sama yang terjalin dengan CCEP Indonesia mengenai Green Energy As Services REC.

Menurutnya, diperlukan peran aktif sektor industri dalam komitmen penggunaan energi listrik dari sumber terbarukan.

PLN tidak bisa berdiri sendiri, dan butuh kolaborasi untuk berperan secara aktif dalam aksi mitigasi perubahan iklim melalui akselerasi pengembangan energi terbarukan guna mencapai emisi nol bersih d tahun 2060.

"Salah satunya dari pelaku industri. Kami mengapresiasi komitmen CCEP Indonesia dalam penggunaan listrik yang bersumber dari energi terbarukan melalui layanan REC. Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima,” ujar Edi.

Pembelian REC menambah sederet inisiatif CCEP Indonesia dalam upaya mencapai tujuan agenda iklim global. Sebelumnya, perusahaan meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Baca juga: Harga Sertifikat Karbon Disarankan Minimal Rp 540.000 per Ton

Pada panel surya yang terpasang di area atap fasilitas produksi CCEP Indonesia Indonesia seluas 72.000 meter persegi tersebut, dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun.

Jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar Rp 87 miliar.

Inisiatif penggunaan energi terbarukan lainnya juga termasuk pengadaan 243,383 mesin pendingin hemat energi (cooler), yang dapat menghemat hingga 178 juta kwh energi per tahun.

Kemudian, proyek instalasi LED sebagai alternatif pencahayaan alternatif di seluruh pabrik, konversi bahan bakar dari solar ke gas alam dan gas alam terkonversi (LNG) untuk pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak tahun 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com