JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya arsitektur Islam memiliki sejarah yang panjang dan beragam, mencakup lebih dari satu milenium, dan membentang dari Afrika Barat hingga Asia Timur.
Dimulai pada awal abad ke-7 di Arab, bentuk arsitektur yang khas ini ini muncul seiring dengan bangkitnya peradaban Islam.
Arsitektur Islam di awal kemunculannya juga dipengaruhi oleh gaya yang sudah ada di wilayah tersebut, seperti Romawi, Bizantium, dan Persia.
Tak hanya detail dan simbolisme spiritual yang dihadirkan dalam setiap bangunan dengan arsitektur Islam, warna juga memainkan peran penting.
Dalam Arsitektur Islam, warna memiliki simbolisme spiritual yang signifikan, yang mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan agama Islam.
Baca juga: Rumah Panggung Bumi Sriwijaya, Keelokan Arsitektur dari Sumatera Selatan
Mengutip dari ArchDaily, terdapat empat warna inti dalam arsitektur Islam, dimana masing-masing menyampaikan berbagai makna budaya, agama, dan simbolik.
1. Hijau
Warna hijau dianggap sebagai warna suci dalam Islam. Hijau diasosiasikan dengan “khidr” atau pemandangan hijau dan melambangkan langit.
Agama Islam percaya bahwa orang-orang di surga berpakaian serba hijau. Ini adalah warna yang paling umum digunakan di masjid, menciptakan rasa keterhubungan dengan alam sekitarnya.
Salah satu masjid yang konstruksinya terkenal dengan kubah berwarna hijau adalah Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Posisi kubah hijau tersebut terletak tepat di atas ruang pemakaman Nabi Muhammad SAW dan kedua sahabatnya.
Warna hijau melambangkan warna yang paling erat kaitannya dengan keimanan dan membedakan makam tersebut dengan kubah lain di sekitarnya yang berwarna perak.
2. Biru
Warna biru merupakan simbol spiritualitas dan surga sehingga sering dikaitkan dengan kontemplasi dan refleksi.
Biru juga menandakan kedalaman alam semesta yang tidak dapat ditembus oleh manusia, sehingga sangat elegan sekaligus misterius.
Salah satu contoh penggunaanya adalah di Masjid Sultan Ahmed. Masjid yang dikenal sebagai Masjid Biru tersebut adalah salah satu landmark paling ikonik di Istanbul, Turki.
Tempat ini terkenal dengan interior ubin birunya, yang dibangun pada abad ke-17 pada masa pemerintahan Kekaisaran Ottoman.
Keseluruhan bangunan dihiasi dengan ribuan ubin biru di dinding interiornya, menciptakan suasana biru nan sejuk bahkan di siang hari.
Baca juga: Ini Konsep Desain Revitalisasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang
3. Emas
Warna berikutnya yang juga identik dengan arsitektur Islam adalah emas. Warna ini digunakan untuk mengungkapkan kebanggaan dan pentingnya keyakinan dan konstruksinya.
Ketika digunakan dalam hiasan dekoratif, tentu dapat membuat sebuah bangunan terlihat lebih mewah dan sempurna.
Salah satu landmark arsitektur Islam yang menggunakan warna emas adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Dibangun 1.300 tahun yang lalu di kota tua Yerusalem, kubah masjid ini awalnya terbuat dari kayu kemudian dihias dengan lapisan marmer dan aluminium berwarna emas.
4. Putih
Seperti hampir semua agama, hadirnya warna putih dalam arsitektur Islam juga melambangkan kesucian dan kemurnian.
Penggunaannya dalam masjid diharapkan dapat menumbuhkan suasana ketaqwaan dan ketenangan bagi jamaah yang tengah beribadah.
Salah satu contoh landmark masjid dengan warna putih yang dominan adalah Masjid Mohamed Abdulkhaliq Gargash di Dubai.
Dirancang oleh Arsitek Dabbagh pada tahun 2021, masjid ini memiliki didesain minimalis dan modern. Dengan penggunaan satu warna, diharapkan bisa membuat umar semakin tenang ketika beribadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.