APR Tampilkan 24 Koleksi "Ready to Wear" Batik Melayu Riau di JMFW 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Asia Pacific Rayon atau APR menampilkan 24 koleksi ready to wear (siap pakai) batik asal Riau bergaya modern hingga kontemporer dalam perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/10/2023).

APR berkolaborasi dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riau untuk menggandeng masing-masing enam perancang busana maupun pengrajin batik asal daerah tersebut.

Dalam JMFW 2024, wastra khas Melayu Riau bertemakan “Sajak di atas Ombak” ditampilkan pada perhelatan ini.

Wastra dicanting dengan motif yang terinspirasi dari alam di Sungai Kampar seperti Ombak
Bono, Daun Semangka, Sungai Kampar, Ikan Arwana, Pucuk Pakis, dan Bintang Berayun.

Seluruh koleksi yang ditampilkan menggunakan material viscose-rayon APR yang berasal dari bahan terbarukan dan dapat terurai alami demi mendukung sustainable fashion (fesyen berkelanjutan).

Kompas.com/Suhaiela Bahfein Koleksi 6 desainer dan pengrajin batik tulis Asia Pacific Rayon (APR) di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/10/2023).

Baca juga: Luncurkan Melayu Merindu, APR dan Mitra Dukung Pelestarian Budaya Wastra Riau

"Ini ditunjang oleh kreativitas para desainer dan wastranya yang khas hingga potensi pasarnya besar karena satu rumpun Melayu dan berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam,” ujar Basrie usai perhelatan tersebut.

Basrie menambahkan, proses akurasi dilakukan secara bertahap atau hampir 2 bulan. Namun, telah direncanakan sejak Januari 2023 ini.

"Dengan pelatihan-pelatihan, kita dorong (pengrajin batik dan desainer), mudah-mudahan tahun depan lebih baik," tambahnya.

Kompas.com/Suhaiela Bahfein Koleksi 6 desainer dan pengrajin batik tulis Asia Pacific Rayon (APR) di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/10/2023).

Kelas Berbagi secara konsisten dilaksanakan bertujuan untuk mempersiapkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) fesyen dan desainer lokal agar mampu bersaing dengan tren dan pasar saat ini.

Adapun batik ini merupakan karya dari Batik Yus Pelalawan x ANFIHA, Batik Seruni Dayun x Neeka, Batik Bono x LILCLO, Batik Seikijang x Lailiimra, Batik Nagori x Sakinah by Thiffa Qhaisty, dan Batik K’loso x ISAS.