Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Proyek Baru Vasanta, Pengembang dengan Aset Rp 5 Triliun

Kompas.com - 12/09/2023, 17:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan Vasanta Group dalam mewarnai bisnis dan industri properti Indonesia,  menunjukkan pertumbuhan eksponensial.

Sejak dibentuk pada 2015, perusahaan ini mencatat pertumbuhan aset lima kali lipat atau ekuivalen Rp 5 triliun.

Aset ini termasuk milik PT Pakuan Tbk, sebagai bagian dari Vasanta Group yang mengembangkan Shila at Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Kinerja PT Pakuan Tbk pun memperlihatkan pergerakan progresif. Hal ini ditandai dengan peningkatan laba bersih pada Kuartal II-2023 sebesar Rp 285,7 miliar.

Laba bersih ini naik bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mengalami kerugian sebesar Rp 52,3 miliar.

Baca juga: Mengenal Vasanta Group, Salah Satu Pengembang Terbaik versi BCI

Selain Shila at Sawangan dan Marche yang merupakan karya kolaboratif bersama Mitsubishi Corporation, Vasanta Group juga tengah mengembangkan Vasanta Eco Town sebagai hasil aliansi strategis bersama Lotte Land.

Sejumlah proyek lainnya seperti Nawa Resorts and Residences, Mawatu Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Daan Mogot Distribution Center Jakarta Barat, tengah dalam tahap penyelesaian untuk dapat dioperasikan pada tahun 2024 mendatang.

Dengan torehan rekam jejak ini, Vasanta Group optimistis dapat terus berkontribusi positif terhadap perkembangan bisnis dan industri properti Nasional.

Perusahaan pun telah menyiapkan sejumlah proyek anyar. Di antaranya adalah Walini Development Jawa Barat di bawah naungan PT Nuart Mahachakra Properti. Dalam merealisasikan proyek ini, Vasanta menggandeng Nyoman Nuarta.

Pengembangan Walini ini dilakukan untuk memperingati Konferensi Asia Afrika atau dikenal dengan Konferensi Bandung yang pertama kali berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955.

Baca juga: Vasanta Bersiap Operasikan Nawa Labuan Bajo Maret 2024

Taman ini dirancang oleh pematung legendaris yang juga perancang Garuda Wishnu Kencana, Nyoman Nuarta. Nyoman akan membangun patung representasi Bung Karno dengan desain modern berskala besar, yang menjadi daya tarik utamanya.

Pengunjung yang datang disuguhi pengalaman unik melalui tampilan visual yang memadukan seni, sejarah, dan alam. Keindahan taman dilengkapi dengan penambahan fitur lansekap dan arsitektur baru yang menciptakan lingkungan kohesif.

Tak hanya itu, pengembangan Walini juga mencakup perumahan dan sebagian besar lagi akan dikembangkan sebagai destinasi gaya hidup dengan pusat perbelanjaan, F&B, dan taman hiburan sebagai fitur-fitur pelengkap.

Proyek anyar berikutnya berada di Sulawesi Utara. Di kawasan ini, Vasanta Group telah menyiapkan lahan seluas 5,2 hektar. 

Lahan lebih luas, yakni 17,2 hektar di NTT juga telah diakuisisi dan dimiliki Perusahaan untuk dikembangkan sebagai properti tourism and hospitality.

Sementara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Vasanta Group berencana membangun hotel bintang empat yang saat ini masih dalam tahap proses perizinan.

Untuk merealisasikan seluruh proyek yang akan digarap dalam lima tahun ke depan ini, Perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp 10 triliun sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex).

Baca juga: Gandeng Sanusa Medika, Vasanta Group Bangun RS International Pertama di Depok

Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi mengungkapkan, belanja modal ini berasal dari penjualan atau dana konsumen, pinjaman perbankan (bank loan), dan aksi korporasi.

"Kami memadukan ketiganya untuk memperkuat struktur finansial. Jadi, tidak hanya mengandalkan pinjaman atau hutang perbankan, juga penjualan organik yang diperkuat dengan berbagai strategi marketing, serta aksi korporasi," tutur Agnus menjawab Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Dari formulasi tiga pilar pendanaan tersebut, Agnus optimistis proyek-proyek pengembangan masa depan Vasanta Group akan berjalan lancar dan menghasilkan pertumbuhan signifikan.

Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi, CEO Vasanta Group Nicholas Hum, Executive Director Vasanta Group Erick Wihardja, dan Executive Director Vasanta Group Denny Asalim saat media gathering di Saumata, Alam Sutera, Selasa (12/9/2023).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi, CEO Vasanta Group Nicholas Hum, Executive Director Vasanta Group Erick Wihardja, dan Executive Director Vasanta Group Denny Asalim saat media gathering di Saumata, Alam Sutera, Selasa (12/9/2023).
Perusahaan membidik protofolio aset dalam lima tahun ke depan dapat mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Hal ini, didukung oleh adopsi inovasi desain dan teknologi dalam menciptakan properti yang khas dan melebihi ekspektasi pasar.

Dalam hal pertumbuhan bisnis, Vasanta Group tak luput menjalin kemitraan strategis dengan para pemimpin industri properti.

Proyek-proyek yang diusung Vasanta Group sangat erat kaitannya kepercayaan para mitra kerja sama dan investor untuk menanamkan modalnya.

Baca juga: Vasanta Memulai Proyek 125 Juta Dollar AS di Labuan Bajo dengan Penjualan 200 Ruko

Perusahaan menguatkan strategi dengan komunikasi yang terbuka dan jujur kepada para investor. Terus melakukan pembaruan berkala, dan pelaporan keuangan yang transparan, sehingga investor selalu terinformasi dengan baik.

Executive Director vasanta Group Erick Wihardja menambahkan, bagi Perusahaan, investor merupakan mitra jangka panjang.

Sangat penting untuk membina hubungan yang kuat, menjaga transparansi, dan menyelaraskan tujuan Perusahaan dengan para investor, diperlukan skenario saling menguntungkan yang membuka jalan untuk pencapaian.

"Secara internal, kami terus melakukan perbaikan sehingga kinerja perusahaan dapat optimal, dan mampu memberikan hasil yang diharapkan oleh para investor," imbuh Erick.

"Epicentrum of Growth"

Vasanta Group secara serius merancang Shila dan Eco Town di Sawangan sebagai epicentrum of growth kawasan Depok dan sekitarnya.

Menurut CEO Vasanta Group Nicholas Hum, Sawangan Depok telah menjadi area yang makin berkembang, dan Perusahaan melihat ini sebagai potensi pembangunan jangka panjang.

Untuk mewujudkannya, dua raksasa Asia berhasil digandeng yakni Mitsubishi Corporation asal Jepang dan Lotte Land asal Korea Selatan.

"Dengan Mitsubishi kami membangun Shila, sementara dengan Lotte kami membangun Eco Town. Keduanya akan menjadi kota mandiri terbaru yang meningkatkan kualitas hidup penghuni, mendukung bisnis dan perekonomian sekitar, serta memberikan dampak positif pada lingkungan,” ujar Nicholas.

Baca juga: Mawatu Labuan Bajo, Siap Terima Kunjungan Wisatawan Agustus 2024

Proyek lain yang didedikasikan sebagai destinasi wisata dan liburan kelas dunia adalah Nawa Resort and Residences, dan Mawatu, yang berlokasi di Labuan Bajo, NTT.

Berada di area yang berstatus Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), pembangunan dua proyek ini diharapkan rampung dan beroperasi pada 2024.

Executive Director Vasanta Group Denny Asalim menuturkan, konsep pengembangan Mawatu dengan luas 20 hektar ini, tak hanya menawarkan destinasi wisata tapi juga membangun suatu kawasan hunian dan pusat bisnis.

"Para penghuni selain menikmati liburan, juga bisa membangun bisnis di sana. Mawatu akan menjadi destinasi mewah di Asia Tenggara, dan diharapkan mampu mengembangkan potensi Labuan Bajo sambil tetap menjaga
keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkunganya,” tuntas Denny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com