Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Museum Kereta Api yang Dikelola KAI, Mana Saja?

Kompas.com - 14/07/2023, 16:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum kereta api menjadi pengingat jejak-jejak perkembangan perkeretaapian di Indonesia dari masa lampau hingga sekarang.

Pasalnya, kereta api bukanlah moda transportasi massal baru di Indonesia, melainkan sudah ada sejak zaman kolonial.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus menyampaikan, bagi masyarakat yang tertarik dengan sejarah perkeretaapian di Tanah Air bisa mengunjungi museum.

Sebab, terdapat museum-museum yang mengungkapkan asal-usul dan perkembangan perkeretaapian di berbagai kota Indonesia.

Museum-museum ini menjadi tempat yang tepat untuk mengenal lebih dalam tentang peninggalan sejarah kereta api, berbagai koleksi yang unik, serta informasi menarik lainnya.

"Pengunjung juga akan merasakan bagaimana kereta api telah memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah dan mobilitas di Indonesia," tandas Joni dalam keterangan resmi dikutip dari laman KAI, Jumat (14/07/2023).

Baca juga: Cek di Sini, Enam Stasiun Kereta Api Aktif Tertua di Indonesia

Berikut beberapa museum kereta api di Indonesia yang dikelola oleh KAI:

1. Museum Ambarawa

Museum Ambarawa mulanya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Penamaan Willem I berkaitan dengan lokasi stasiun yang tidak jauh dengan Benteng Willem I.

Stasiun ini dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa.

Kemudian, pada awal tahun 1900-an bangunan stasiun direnovasi seperti bentuk saat ini.

Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.

Setelah non-aktif tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai museum kereta api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam, berkolaborasi dengan Ir. Soeharso, Kepala Eksploitasi Tengah Perusahaan Jawatan Kereta Api (kini KAI).

Stasiun Ambarawa dipilih karena memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan dengan baik, serta memiliki lahan yang luas.

Kini, Museum Ambarawa menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.

Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta, dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.

Pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (PP) dengan lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.

Selain itu terdapat rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (PP) yang menggunakan lokomotif uap bergigi untuk melewati rel bergerigi. Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia.

Di samping menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dan sebagainya.

Museum Kereta Api Sawahlunto, Sumatera BaratDok. KAI Heritage Museum Kereta Api Sawahlunto, Sumatera Barat
2. Museum Kereta Api Sawahlunto

Museum Kereta Api Sawahlunto merupakan sebuah museum yang berlokasi di kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com