Ikut Workshop IKEA, Bisa Konsultasi Interior Ruang Belajar Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menyambut masa libur sekolah dan tahun ajaran baru, IKEA menghadirkan program Back To School.

Communication and Public Relations Manager IKEA Indonesia, Ririn Basuki menjelaskan program ini dihadirkan untuk membantu para orangtua dalam mendesain interior ruang belajar anak.

"Tujuan utama kami mengadakan program Back To School adalah untuk memberikan inspirasi dan solusi kepada orangtua dalam membuat kamar anak lebih mendukung kegiatan belajar mengajar dan supaya anak lebih percaya diri," kata Ririn dalam media gathering di IKEA Alam Sutera, Selasa (6/6/2023).

Lewat program ini, IKEA menghadirkan beberapa workshop persiapan anak kembali ke sekolah untuk orangtua.

Workshop pertama digelar pada 6 Juni 2023 pukul 15.30-16.30 WIB di IKEA Alam Sutera. Lalu diselenggarakan pada 13 Juni 2023 pukul 15.30-16.30 WIB di IKEA Kota Baru Parahyangan dan IKEA Surabaya.

Selanjutnya, workshop juga digelar pada 14 Juni 2023 pukul 15.30-16.30 WIB di IKEA Sentul, serta tanggal 20 Juni 2023 pukul 15.30-16.30 WIB di IKEA Mall Taman Anggrek.

Sementara itu, Country Interior Design Manager IKEA Indonesia, Eresabeat Julia menuturkan, produk-produk Back To School IKEA tersedia sepanjang tahun.

Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Produk Back To School IKEA Alam Sutera

"Solusi kita banyak, jadi dari produk kecil itu mulai dari Rp 25.000 seperti kotak penyimpanan, sampai yang paling mahal ada. Solusi IKEA ini menyesuaikan budget yang ada sekarang itu berapa, kita punya jawabannya," tutur Julia.

Sebagai contoh produk untuk anak usia dini yang akan masuk TK atau SD, IKEA menyediakan kursi yang bisa disesuaikan dengan tinggi anak, sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu cukup lama.

Selain itu, furnitur IKEA untuk anak-anak dipastikan aman tetapi tetap mudah dijangkau oleh pengguna pada saat bersamaan.

Baca juga: Bolehkah Anda Mengecat Furnitur Rotan yang Ada di Rumah?

Sedangkan untuk pelajar SMP dan SMA, IKEA menawarkan desain furnitur yang sekaligus bisa mencakup hobi pengguna. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan menyenangkan dalam belajar.

Konsep ini didukung oleh Psikolog Anak, Amanda Margia Wiranata yang mengatakan bahwa proses belajar harus menyenangkan supaya pelajaran mudah dipahami.

Amanda menjelaskan, ruang belajar anak usia dini sebaiknya menyediakan area kreatif untuk mengasah motorik halus dan ruang bebas gerak untuk pertumbuhan motorik kasar.

"Supaya fokus belajar, mainan atau alat yang bisa mengalihkan perhatian anak bisa dimasukkan ke kotak penyimpanan, jadi diharapkan anak juga bisa mandiri," ucap Amanda.

Kendati demikian, proses belajar anak tetap membutuhkan pengawasan orangtua agar prosesnya bisa berjalan efektif.