Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Jalur Pansela Tak akan Turunkan Pamor Pantura

Kompas.com - 25/04/2023, 11:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur Pantai Selatan (Pansela) terus disiapkan untuk mengurai kepadatan di Tol Trans-Jawa dan Jalur Pantai Utara (Pantura).

Pasalnya selama ini, Pantura merupakan jalur andalan pemudik sepeda motor dan Tol Trans-Jawa diandalkan sebagai jalur pintas oleh pemudik dengan kendaraan roda empat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, sepanjang 888 kilometer Lintas Selatan Jawa dalam kondisi kemantapan 97 persen.

Sementara sepanjang 1.523 kilometer Jalur Pansela ada dalam kondisi kemantapan 93 persen.

Berdasarkan pantauan langsung Tim Merapah Trans-Jawa Lintas Selatan Kompas.com, kondisi Jalur Pansela dari Jawa Barat hingga Jawa Timur menjelang mudik Lebaran beberapa waktu lalu dalam kondisi mulus dan nyaman dilalui.

Kendati demikian, jalur yang menawarkan keindahan alam ini masih terbilang sepi pengguna, sehingga tidak ditemukan kemacetan yang terjadi sepanjang perjalanan.

Namun, seiring dengan mantapnya infrastruktur Pansela, akankah pamor Pantura menurun?

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, pengembangan Pansela tidak akan membuat Pantura dilupakan.

Baca juga: Menikmati Semilir Angin Pansela di Rest Area Girisubo Swanayasa

Pasalnya, Pantura merupakan salah satu jalur terpadat di dunia dan terus menerus ramai selama 24 jam.

"Di dunia jarang lho, hebat itu," jelas Djoko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/4/2023).

Selain aktif 24 jam, Pantura juga memiliki tiga penyebarangan yang beroperasi tiada henti, yatu Merak-Bakauheni, Gilimanuk-Ketapang, dan Kariangau-Penajam.

Pantura juga akan terus berkembang karena ramai penduduk. Aktivitas ekonomi masyarakat ini membuat Pantura tetap hidup.

"Paling enggak aktivitas lokal tetap jalan, enggak redup, tapi mungkin kepadatannya lebih terurai," tambah Djoko.

Di sisi lain, Pansela yang sangat potensial masih punya beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Misalnya soal penerangan jalan yang perlu ditambah, sehingga pengguna tidak ragu untuk berkendaran pada malam hari.

Belum lagi akses menuju Pansela yang harus segera dikebut penyelesaiannya. Sebut saja Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang bakal memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju Sukabumi.

"Kalau penghubungnya jadi, Insya Allah makin terurai ke selatan," tutup Djoko.

Tidak ketinggalan soal kelengkapan fasilitas penunjang di sana, seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), rest area, hingga minimarket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com