JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur Pantai Selatan (Pansela) terus disiapkan untuk mengurai kepadatan di Tol Trans-Jawa dan Jalur Pantai Utara (Pantura).
Pasalnya selama ini, Pantura merupakan jalur andalan pemudik sepeda motor dan Tol Trans-Jawa diandalkan sebagai jalur pintas oleh pemudik dengan kendaraan roda empat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, sepanjang 888 kilometer Lintas Selatan Jawa dalam kondisi kemantapan 97 persen.
Sementara sepanjang 1.523 kilometer Jalur Pansela ada dalam kondisi kemantapan 93 persen.
Berdasarkan pantauan langsung Tim Merapah Trans-Jawa Lintas Selatan Kompas.com, kondisi Jalur Pansela dari Jawa Barat hingga Jawa Timur menjelang mudik Lebaran beberapa waktu lalu dalam kondisi mulus dan nyaman dilalui.
Kendati demikian, jalur yang menawarkan keindahan alam ini masih terbilang sepi pengguna, sehingga tidak ditemukan kemacetan yang terjadi sepanjang perjalanan.
Namun, seiring dengan mantapnya infrastruktur Pansela, akankah pamor Pantura menurun?
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, pengembangan Pansela tidak akan membuat Pantura dilupakan.
Baca juga: Menikmati Semilir Angin Pansela di Rest Area Girisubo Swanayasa
Pasalnya, Pantura merupakan salah satu jalur terpadat di dunia dan terus menerus ramai selama 24 jam.
"Di dunia jarang lho, hebat itu," jelas Djoko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/4/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.