Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Pemerintah Urai Kemacetan di Pelabuhan Merak Masih Perlu Perbaikan

Kompas.com - 25/04/2023, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan yang mengular di Pelabuhan Merak yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ternyata bisa dicari jalan keluarnya.

Di musim mudik Lebaran 2023, keputusan pemerintah untuk mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan sebagai pendukung Pelabuhan Penyeberangan Merak berbuah manis.

Antrian panjang kendaraan hingga jalan tol dan cukup lama menanti masuk kapal sudah tidak ditemukan lagi tahun ini.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika, Djoko Setijowarno menilai, secara umum pilihan mengelola kebutuhan transportasi (transport demand management) pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera dapat dikatakan berhasil.

Namun demikian masih perlu ada beberapa perbaikan lantaran masih ditemukan pelanggaran di lapangan. 

Baca juga: Mudik dari Merak ke Semarang via Jalan Tol, Segini Ongkosnya

Titik awal untuk mengurai kemacetan ini dimulai dari pemisahan pemudik yang bersepeda motor dan mobil barang dengan pemudik yang menggunakan mobil penumpang dan bus.

Pemudik bersepeda motor dan mobil barang diseberangkan dengan kapal ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan. Sedangkan mereka yang menggunakan mobil dan bus akan menyeberang melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Di Pelabuhan Ciwandan tersedia 5 dermaga yang disiapkan PT Pelindo untuk melayani 2 lintasan, yaitu Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Pelabuhan Ciwandan– pelabuhan Panjang.

 

Sebanyak 12 unit kapal dioperasikan untuk lintas Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Sedangkan lintas Pelabuhan Ciwandan–Pelabuhan Panjang tersedia 3 unit kapal milik PT Pelni 1 unit kapal (KM Dobonsolo) dan PT ALP 2 unit kapal.

Selama musim mudik 10 hari (12-21 April 2023), jumlah penumpang yang telah menyeberang dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera, sebanyak 848.274 orang. Sedangkan, kendaraan berjumlah 195.984 unit.

Baca juga: 4 Ruas Tol Trans-Sumatera Dibuka, Ada yang Gratis, Ada yang Diskon

Masih ada pelanggaran

Meskipun demikian, Djoko mengatakan pelanggaran pemudik bersepeda motor masih cukup tinggi, baik kelebihan penumpang maupun barang.

“Kelebihan penumpang dengan membawa anak-anak ada yang satu anak dan ada yang dua anak. Sementara, kelebihan barang, berupa penambahan barang di belakang juga di dekat sandaran kaki, sehingga tempat injakan kaki menjadi kurang nyaman,” ujar Djoko.

Karena itu, ia menyarankan pemerintah perlu menambah armada mudik gratis ke Pulau Sumatera. Sebagai informasi, tahun ini hanya ada 2 kota tujuan mudik gratis, yakni Palembang dan Bandar Lampung.

“Mulai tahun depan (tahun 2024), program mudik gratis diperbanyak dan diperluas tujuannya. Penambahan jumlah armada mudik gratis perlu dilakukan,” jelasnya.

Masalah lain yang dihadapi adalah mobil barang yang masuk ke kapal, hampir 100 persen kelebihan dimensi dan muatan (over dimension dan over load/ ODOL).

Untuk mengatasi masalah ini, Djoko menyarankan agar Program Zero Truk ODOL dilakukan mulai dari lalu lintas Pelabuhan Penyeberangan Merak ke Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

“Jika berhasil dilakukan, maka secara bertahap bisa diterapkan ke lintas penyeberangan dan pelabuhan yang lainnya,” tambah Djoko.

Meski demikian, ia menegaskan, keberhasilan mengurai pemudik pada arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak masih diuji lagi pada arus balik di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com