Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Dana Rp 26.105 Triliun Demi Penuhi Kebutuhan Air Rakyat Indonesia

Kompas.com - 21/03/2023, 16:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pembangunan infrastruktur termasuk untuk penyaluran air membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Untuk memenuhi kebutuhan air seluruh masyarakat Indonesia pada tahun 2030 mendatang, butuh dana sangat besar yakni 1,7 Triliun Dolar AS atau setara dengan Rp 26.105 triliun.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna bahkan mengatakan jumlah dana tersebut besarnya tiga kali lopas dari tingkat investasi saat ini.

Baca juga: Bangun Infrastruktur Air Bersih di IKN, Pemerintah Duet dengan Korsel

“Untuk mencapai akses air minum yang aman, adil, dan terjangkau untuk semua pada tahun 2030, nilai investasi tambahan yang dibutuhkan sekitar 1,7 triliun Dolar AS atau tiga kali lipat dari tingkat investasi saat ini,” jelas Herry pada acara workshop “Blended Finance for Water Sector” di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (20/3/2023).

Dana tambahan tersebut dibutuhkan demi menyokong APBN. Terlebih kekuatan APBN yang dimiliki hanya mampu memenuhi 37 persen kebutuhan dana infrastruktur air yang ada di Indonesia.

Herry mengakui, infrastruktur sektor air di Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada APBN. Terlebih masih ada tantangan dalam mendapatkan pendanaan dari sektor swasta.

"APBN hanya bisa menampung hingga 37 persen dari kebutuhan dana infrastruktur air, sehingga kalau kita mau mengejar target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, kita harus bisa mengundang pihak swasta,”tambahnya.

 

Untuk pemenuhan dana infrastruktur sektor air, dibutuhkan mekanisme financing delivery yang tepat. Salah satunya yaitu blended finance.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR Meike Kencanawulan Martawidjaja menjelaskan, blended finIance memungkinkan akses terbuka ke basis investor yang lebih luas dan memungkinkan dukungan untuk infrastruktur di Indonesia.

Baca juga: Fasilitas Air Bersih Tunjang Ekonomi Wisata Petani di Bukit Pao

“Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan bantuan teknis dengan pembiayaan, meminimalkan risiko, meningkatkan likuiditas, membangun aset berkualitas yang selaras dengan SDGs, dan mengintegrasikan pihak publik dan swasta,” jelas Meike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

BrandzView
Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Hunian
Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com