Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilirik Banyak Investor, Pasar Properti Jateng Dinilai Menjanjikan

Kompas.com - 03/02/2023, 14:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dengan menjamurnya investor, pasar properti di Jawa Tengah (Jateng) dinilai masih memiliki prospek sangat menjanjikan tahun ini.

Hal itu didukung sektor industri yang diyakini akan tetap mengalami pertumbuhan meski di tengah ancaman resesi global.

"Kita tahu bahwa di Jateng ini ada banyak industri. Kemudian menariknya dari industri ini, banyak investor dari luar yang buka pabrik," kata Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah Winasis Murni Suwandito usai Musyawarah Daerah (Musda) DPD AREBI Jateng di Semarang, Kamis (2/2/2023).

Pemerintah telah mendukung hal ini dengan adanya kawasan industri dan infrastruktur jalan tol yang memadai.

"Sehingga tahun 2023 sangat prospek dan justru menurut saya semakin lama semakin bagus, karena banyak juga investor yang tidak hanya dalam negeri, tapi juga dari luar negeri," lanjutnya.

Baca juga: REI dan AREBI Sepakat Tingkatkan Pemasaran Properti

Winasis  menjelaskan, sektor industri memiliki andil besar bagi pertumbuhan real estate broker di Jateng.

Selain sebagai yang utama, perkembangan zona industri di Jateng juga merambah ke sektor lainnya seperti perumahan dan perhotelan.

Misalnya Jateng bagian utara, sudah ada developer-developer besar yang sudah punya tanah ratusan hektar untuk pengelolaan maupun pengembangan residensial juga.

"Kemudian Jateng bagian selatan, konturnya banyak bukit. Ini banyak perkembangan ke arah pariwisata. Jadi Jateng sangat potensial," terangnya.

Namun, di tengah tingginya potensi ini Winasis menyebut di Jateng belum banyak membuka kantor broker properti. Saat ini baru tercatat ada 50 kantor.

"Di daerah ini belum banyak kantor property agent. Padahal itu prospek yang besar," ujarnya.

Ketua Umum AREBI Lukas Bong menambahkan, jumlah kantor AREBI secara Nasional tercatat ada 1.268 kantor yang tersebar di 13 DPD. 

Penopang pertumbuhan AREBI secara Nasional saat ini yakni perumahan dengan harga di bawah Rp 1 miliar.

"Ini kita lihat trennya para pembeli dari end user itu umumnya milenial. Ada sekitar 45 persen market milenial. Dari angka tersebut, 99 persen belinya melalui KPR," jelasnya.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut akan turut mendorong perkembangan perumahan.

"Disadari atau tidak, dampak pembangunan infrastruktur ini luar biasa. Apalagi Sulawesi sudah ada kereta api. Sumatra sudah ada jalan tol Trans Sumatera, itu akan membuka pembangunan terutama perumahan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com