Terbanyak Proyek Pemerintah, Nilai Konstruksi Perkantoran Tahun 2023 Diprediksi Naik 60 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai konstruksi proyek perkantoran pada tahun 2023 diperkirakan mengalami kenaikan 60 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar Rp 12,54 triliun.

Sebagaimana dikutip dari publikasi BCI Central berjudul Indonesia Construction Market Outlook (IMCO) 2023.

Pembangunan proyek perkantoran tahun depan diproyeksikan senilai Rp 20,07 triliun. Mencakup sektor perkantoran pemerintah, komersial, dan data centre (pusat data).

Untuk sektor perkantoran pemerintah sebesar 54,06% dengan nilai konstruksi Rp 10,85 triliun. Lalu diikuti perkantoran komersial sebesar Rp 6,91 triliun atau 34,42%.

Sementara sisanya dari sektor data centre (pusat data) dengan nilai konstruksi sebesar Rp 2,31 triliun.

Baca juga: Inilah Dua BUMN yang Garap Istana Kepresidenan IKN

Secara keseluruhan, proyek kantor pemerintahan diperkirakan akan naik secara signifikan dimulai tahun 2023 karena pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap awal yang targetnya selesai pada tahun 2024.

Kendati begitu, distribusi secara geografis, proyek perkantoran dan kelembagaan lainnya yang yang dibiayai oleh pemerintah tersebar merata di seluruh Indonesia.

Sementara, pasar perkantoran komersial yang lemah dimulai sebelum dan berlanjut selama pandemi maka jalur pengembangan tetap pada level rendah pada tahun 2023.

Baca juga: Proyek Gedung Sekretariat Presiden IKN Ditarget Tuntas Akhir 2024

Perubahan pola kerja hybrid cenderung mengurangi kebutuhan ruang lantai secara keseluruhan, dan pada saat yang sama Jakarta menghadapi kelebihan pasokan ruang kantor telah mengganggu pasar selama bertahun-tahun.

Tekanan-tekanan ini dapat menghambat pembangunan kantor baru dan pemulihannya masih membutuhkan waktu lebih lama.

Berdasarkan wilayah, Jabodetabek diperkirakan masih mendominasi proyek perkantoran secara keseluruhan dengan kontribusi nilai konstruksi Rp 6,05 triliun atau 30,15% dari total proyek perkantoran nasional.