Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Terbesar Broker Properti di Indonesia

Kompas.com - 25/11/2022, 11:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan yang dihadapi oleh agen properti ke depan akan semakin berat. Mereka tidak bisa lagi bekerja menggunakan cara lama, atau konvensional, tetapi harus lebih kreatif, inovatif, dan melek digitalisasi.

Ketua Umum DPP Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong menegaskan hal itu dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, broker properti harus bekerja lebih profesional di saat seperti ini agar bisa meraih transaksi. Konsumen sudah semakin kritis dan teredukasi.

"Oleh karena itu, asosiasi akan terus mendorong profesionalisme broker properti melalui sertifikasi," kata Lukas.

Dengan memiliki sertifikat/lisensi, broker properti dianggap sudah memiliki kemampuan menjalankan pekerjaan sebagai broker properti, dan memiliki legalitas sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Asosiasi Broker Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Indonesia

Saat ini memang sudah tidak berlaku lagi Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4), hanya Nomor Induk Berusaha (NIB).

Namun, untuk mendapatkan NIB perusahaan agen properti tetap harus memenuhi syarat seperti SIU-P4 yakni setiap perusahaan agen properti wajib memiliki dua tenaga ahli bersertifikat.

Asosiasi akan terus berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah bersama stake holder properti lainnya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selama ini salah satu sektor yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi adalah properti dan broker menjadi bagian dari sektor ini.

Saat ini AREBI memiliki 1.200 anggota yang tersebar di 13 DPD AREBI yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat. Sementara jumlah Caretaker (Kandidat DPD) ada 2 yakni Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.

 

Sebelumnya, Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggelar dua acara sekaligus yakni Rapat Kerja Nasional II (Rakernas) dan “The Biggest Real Estate Summit 2022”.

Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengapresiasi AREBI yang secara konsisten selama 30 tahun menjadi mitra pemerintah dalam mencetak broker properti profesional di Indonesia.

Lebih lanjut Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini ketidakpastian sungguh nyata namun Indonesia beruntung ekonomi masih tumbuh.

“Saya mengajak agar kita bersama-sama untuk bekerja keras agar ekonomi Indonesia tetap tumbuh dan AREBI terus memberi kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Zulkifli.

Sementara Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fitrah Nur mengatakan, tantangan pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia sangat besar. Angka backlog tahun 2020 mencapai 12.75 juta unit.

"Untuk itu diperlukan kerjasama stake holder perumahan agar kebutuhan perumahan bisa terpenuhi, termasuk dari agen properti anggota AREBI," tutur Fitrah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com