Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Makam Tokoh Bangsa Karet Bivak Diresmikan, Ini Fasilitasnya

Kompas.com - 14/10/2022, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Peresmian tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (13/10/2022) dengan menandatangani prasati secara simbolis.

TMTB Karet Bivak merupakan bagian dari 100 Taman Maju Bersama (TMB) yang diresmikan serempak pada Rabu (12/10/2022).

Gubernur Anies mengatakan, TPU Karet Bivak banyak menjadi tempat peristirahatan terakhir para tokoh di Jakarta. Hal ini karena banyak dari mereka hidup dan berkarya di Jakarta.

Oleh karena itu diharapkan TMTB dapat menjadi sarana publik bagi peziarah atau pengunjung untuk mendapatkan inspirasi dari kisah hidup mereka.

Baca juga: DKI Jakarta Punya 100 Taman Maju Bersama Baru, Seperti Apa Konsepnya?

Adapun TMTB Karet Bivak dilengkapi berbagai fasilitas sebagai sarana bagi peziarah atau pengunjung.

Sebut saja Gallery TMTB yang dapat digunakan sebagai wadah berdiskusi dan bertukar gagasan terkait perjalanan tokoh bangsa terkait di lokasi pemakaman tersebut.

Galeri seluas 435 meter persegi ini menampilkan informasi tokoh bangsa yang dimakamkan di area TPU Karet Bivak dengan menggunakan media digital dilengkapi dengan area serba guna yang dilengkapi sarana pendukung.

Di dalam galeri terdiri dari 24 monitor, yaitu 15 monitor untuk tokoh bangsa dan 9 monitor untuk komersial serta informasi umum.

Baca juga: Taman di Kawasan TOD Blok M-Sisingamangaraja Beres Direvitalisasi, Ini Fasilitasnya

Layar monitor menampilkan konten narasi singkat dari tokoh-tokoh bangsa hingga papan deskripsi dilengkapi kode QR yang mengarahkan pengunjung ke laman resmi TMTB.

Adapun tokoh-tokoh bangsa yang ditampilkan antara lain MH Thamrin, Pramoedya Ananta Toer, Fatmawati Soekarno, H Benyamin Sueb, Iswadi Idris, Firman Muntaco, Chairul Saleh, Chairil Anwar, Ismail Marzuki, SM Ardan, Soerjadi Soerjadarma, Kusuma Atmadja, Abu Hanifah, Roehana Khoedoes, Mohammad Natsir.

"Jadi ini cara kita untuk menghormati, cara kita menghargai, dan juga cara kita mengambil pelajaran dari tokoh-tokoh bangsa yang sudah wafat. Mereka tidak dibatasi bidangnya, jadi tokoh bangsa ini bukan saja di bidang kenegaraan, tapi juga ada bidang sosial, budaya, olahraga, seni," ucap Anies, mengutip laman resmi Pemprov DKI Jakarta.

TMTB didesain dengan konsep modern tropis dan tetap menampilkan unsur-unsur kearifan lokal dan bentuk arsitektur vernakular indonesia.

Bentuk atap yang menjulang tinggi mendominasi desain menjadi salah satu ciri khas dan karakteristik bangunan.

Atap tersebut dapat berfungsi sebagai skylight untuk memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan serta menciptakan nuansa sakral nan estetik di dalam bangunan.

Interior bangunan menggabungkan konsep modern minimalis, dengan komponen digital modern.

Di sisi lain, tujuan utama pembangunan TMTB ini ialah sebagai ruang publik dan sarana inspirasi untuk dijadikan teladan generasi mendatang.

Secara umum konsep dasar dan filosofi desain bangunan dan atap bagaikan kesatuan desain utuh yang tersusun dari mozaik-mozaik kecil sebagai lambang tokoh bangsa, lalu bersatu untuk menciptakan kemajuan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com