Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Dimulai, Basuki: Harus Ikuti Irama "Rock n Roll"

Kompas.com - 10/09/2022, 11:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi resmi dimulai yang ditandai dengan upacara adat Bali dan pemukulan Kulkul, Sabtu (10/9/2022).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, demi kesejahtetaan masyarakat, pembangunan tol sepanjang 96,84 kilometer ini harus mengikuti irama jegog, dinamis seperti musik rock n roll.

Sehingga pekerjaannya lebih cepat dan pengoperasian tol bisa dinikmati masyakarat pada 2025 mendatang. 

Bahkan bisa dinikmati juga oleh turis baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali untuk santai (leisure), tidak terjebak kemacetan.

Baca juga: Jadi Aplikasi Transaksi Tol MLFF, Cantas akan Terhubung Dengan ETLE

"Karena, sebelum groundbreaking ini dilakukan, target penyelesaian yang Dijadwalkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Tol Jagat Kerthi Bali, selama tujuh tahun. Kalau tujuh tahun itu irama keroncong, terlalu santai," tutur Basuki.

Basuki pun meminta BUJT untuk bekerja minimal dua shift atau bahkan tiga shift tujuh hari dalam seminggu. 

Menurutnya, ada dua hal dalam pembangunan jalan tol di Indonesia secara umum dan di Bali secara khusus yang harus diperhatikan 

Pertama, jalan tol harus berkualitas. Karena itu, Basuki akan memberikan surat tugas kepada Gubernur Bali I Wayan Koster untuk mengawasi dan menjaga kualitas pekerjaan BUJT.


Hal ini karena Bali merupakan destinasi wisata dunia. Indonesia harus bisa menunjukkan mampu membangun jalan tol berkualitas.

Kedua adalah estetika yang harus diperhatikan kontraktor pelaksana. Estetika ini penting agar pengguna jalan tol, dapat menikmati keindahan alam tiga wilayah yang dilintasi yakni Jembarana, Tabanan, dan Badung.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, tol ini telah lama ditunggu-tunggu sebagai bagian dari pola pembangunan semesta berencana menuju era Bali baru, guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan, serta berkepribadian dalam berkebudayaan.

"Jalan tol ini adalah satu program prioritas infrastruktur Bali. Terlaksananya pembangunan ini berkat kebijakan Pak Menteri Basuki. Kalau nggak ada izin beliau enggak boleh, enggak bisa," ungkap Koster.

Koster pun meminta pejabat daerah di tiga kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa mendukung penuh, karena jalan tol ini membawa dampak positif bagi keseimbangan wilayah utara, selatan, barat, timur dan tengah Bali.

Dia mengaku sudah memberikan briefing kepada pejabat daerah baik tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, agar jangan main-main dalam mendukung kelancaran jalan tol ini.

Hingga saat ini, realisasi pengukuran lahan masih terus berproses. Karena 24 persen dari total 96,84 kilometer jalan tol ini merupakan lahan Negara, sisanya milik warga.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com