JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Semester 1 tahun 2022, PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) berhasil mencatatkan marketing sales sebesar Rp 382,05 miliar.
Jumlah ini meningkat 22,13 persen dibandingkan capaian dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 31,82 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Triniti Land dalam Annual Public Expose, Senin (18/7/2022) di Jakarta.
Baca juga: Gencar Akuisisi, Triniti Bidik Land Bank 500 Hektar dalam Dua Tahun
Proyek Sequoia Hills merupakan kontributor utama bagi perolehan marketing sales Perseroan, yakni sebesar 39,06 persen atau Rp 149,2 miliar.
Sementara itu, per 31 Maret 2022 total aset yang dimiliki oleh Triniti Land adakag sebesar Rp 1,99 triliun, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 yaitu Rp 1,87 triliun.
Total aset ini terdiri dari aset lancar sebesar Rp 1,22 trilun dan aset tak lancar sebesar Rp 866,1 miliar.
Sedangkan total liabilitas dan ekuitas Perseroan, masing-masing sebesar Rp 1,39 triliun dan Rp 592 miliar.
Untuk sektor pendapatan, per 31 Maret 2022 tercatat perseoran berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 566 juta. Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan jasa dan pemasaran.
Namun, perseroan belum dapat membukukan pendapatan sejak tahun 2020 dikarenakan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 72) tentang pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
Baca juga: Triniti Land Kembangkan Lahan di Metaverse Indonesia, Ini Konsepnya
Padahal sejak tahun 2020 hingga 31 Maret 2022, terhitung total Marketing Sales Triniti Land bisa mencapai Rp 797 miliar.
Sebagai informasi, PSAK 72 mulai diterapkan pada tahun 2020. Penerapannya menyebabkan Perseroan tidak dapat mencatat pendapatan dan penjualan sebelum menyerahkan unit kepada pelanggan.