Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Kuartal I, SBI Berhasil Jual Semen 2,99 Juta Ton di Pasar Domestik

Kompas.com - 27/05/2022, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI mencapai peningkatan volume penjualan semen domestik sebesar 12,55 persen menjadi 2,99 juta ton.

Capaian ini sejalan dengan pertumbuhan konsumsi pasar semen nasional secara year-on-year (yoy) atau tahunan pada Kuartal I tahun 2022.

Peningkatan ini berkontribusi pada total volume penjualan semen dan terak yang naik sebesar 7,22 persen menjadi 3,39 juta ton pada periode tersebut.

Lini bisnis beton jadi turut mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 27,69 persen atau menjadi 272.000 meter kubik, dan agregat naik 12,40 persen menjadi 154.000 ton.

Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, ini merupakan bentuk sinergi yang solid antara SBI dengan PT Semen Indonesia Tbk atau SIG dan kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).

Baca juga: SBI Catatkan Laba Bersih Rp 721 Miliar Sepanjang Tahun 2021

"Sehingga, membantu SBI bertahan dalam industri yang masih mengalami kondisi market overcapacity (kelebihan kapasitas pasar)," ungkap Lilik dalam rilis, Kamis (26/5/2022).

Dia memahami, kenaikan biaya energi masih akan terus membayangi kinerja industri semen dan pengguna batu bara lainnya.

Ini merupakan dampak dari krisis energi global yang dipicu cuaca dan konflik antar-negara yang mendorong lonjakan permintaan batu bara dari negara-negara eksportir, salah satunya Indonesia.

Namun, selagi tetap memenuhi kebutuhan pasar yang ada saat ini, perseroan akan meneruskan fokus untuk menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan, serta menghadirkan solusi produk dan layanan berkelanjutan.

"Karena itulah gambaran besar masa depan industri bahan bangunan yang memiliki peran sentral dalam pembangunan berkelanjutan," ucapnya.

SBI juga mengalami kenaikan pendapatan hingga 13,39 persen menjadi Rp 2,9 triliun.

Menurut Lilik, fluktuasi harga batu bara mempengaruhi kenaikan biaya energi dalam proses produksi semen dan beban pokok pendapatan. Sehingga, Laba Kotor terkontraksi 6,54 persen menjadi Rp 614 miliar. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com