Kuartal I-2022, Hongkong Land Holdings Cetak Kenaikan Laba

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Kuartal I tahun 2022, pengembang properti asal China, Hongkong Land Holdings Limited, berhasil mencatatkan laba yang lebih tinggi dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Manajemen Hongkong Land Holdings Limited dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Dikatakan, kenaikan laba tersebut lebih tinggi karena jumlah penyelesaian proyek properti yang lebih tinggi di Cina daratan. Namun kontribusi dari sektor investasi properti tidak berubah.

Baca juga: Paruh Pertama 2021, Hongkong Land Raup Kenaikan Laba Bersih 12 Persen

Di Hong Kong, peningkatan aktivitas persewaan kantor terlihat sejak paruh tahun 2021. Kondisi ini memang belum sebaik sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Namun, ada tanda-tanda pemulihan dalam aktivitas perjanjian sewa sejak pelonggaran pembatasan wilayah sejak akhir April.

Per 31 Maret 2022, sektor perkantoran mencatat kekosongan fisik sebesar 5,6 persen. Jumlah ini naik sedikit dibandingkan kondisi pada akhir tahun 2021 yakni 5,2 persen.

Sementara berdasarkan komitmen, tingkat kekosongan ruang kantor pada kuartal I sebesar 5 persen, atau naik sedikit dari capaian pada akhir tahun lalu yakni sebesar 4,9 persen.

Arus pendapatan dari sektor sewa ruang kantor masih belum membaik dan terus menunjukan angka negatif dalam periode ini.

Portofolio ritel Landmark Grup di Hong Kong juga terus terkena imbas negatif oleh kurangnya pengunjung dari luar negeri.

Sementara itu, pendapatan dari penyewa sektor ritel juga tercatat lebih rendah dari pada periode yang sama dari 2021.

Baca juga: Intip Supertall Baru di China, Punya Bentuk Segi Delapan yang Unik

Kondisi ini dipengaruhi secara signifikan oleh pembatasan jarak sosial, yang juga membatasi kapasitas operasi gerai F&B.

Karena itu perusahaan memutuskan untuk memberikan keringanan sewa sementara untuk mendukung penyewa terpilih pada paruh pertama tahun 2022.

Hal tersebut termasuk pembebasan penuh sewa untuk sejumlah kecil penyewa yang telah menutup bisnis mereka.