Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Cipanas Airi 9.273 Hektar Lahan Pertanian, Begini Progresnya

Kompas.com - 14/04/2022, 17:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ditargetkan rampung akhir tahun 2022.

Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 83 persen dengan progres pengadaan lahan capai 80,8 persen. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran bendungan ini dapat menopang kebutuhan air bagi irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektar. 

Menurutnya, pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan sangat penting dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca juga: Dua Bendungan Ini Jadi Lokasi Pengembangan PLTS Terapung

"Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani," kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (14/04/2022). 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Kementerian PUPR Ismail Widadi mengatakan Bendungan Cipanas merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2017 dengan daya tampung 250,81 juta meter kubik.

Daya tampung Bendungan Cipanas 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan yang telah diresmikan Presiden Jokowi.

Progres konstruksinya sudah 83 persen, kemudian untuk pembebasan lahannya sudah 80,8 persen dengan sisa lahan yang belum bebas di daerah genangan dan jalan akses.

Ismail optimistis sisa progres yang ada bisa diselesaikan rampung seluruhnya hingga akhir tahun 2022.

Pekerjaan terbesar saat ini adalah meninggikan tubuh bendungan, adapun bagian prasarana lainnya sudah selesai.

"Apabila pekerjaan dan pembebasan lahan lancar, mudah-mudahan Oktober atau November 2022 bisa mulai digenangi air (impounding)," ujarnya.

Nantinya suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas dapat membantu petani khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas dan Cikawung untuk meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.

Bendungan ini merupakan tipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 452 meter. Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan luas lahan dibutuhkan seluas 1.605 hektar.

Bendungan ini juga memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik dan berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 Megawatt.

Bendungan dengan total luas genangan 1.315 hektar ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 487,75 meter kubik per detik serta memiliki potensi untuk wisata.

Pembangunan Bendungan Cipanas dikerjakan dalam tiga paket konstruksi. Paket pertama dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi Tbk KSO yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan dengan nilai kontrak Rp 923 miliar.

Paket 2 dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung dengan nilai kontrak Rp 425 miliar.

Sedangkan paket 3 dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi Tbk KSO untuk peninggian tubuh bendungan dengan nilai kontrak Rp 490 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com