KOMPAS.com – Satu per tiga waktu hidup manusia akan dihabiskan untuk tidur, sehingga kasur dan bantal adalah benda yang paling banyak dipakai.
Kendati demikian, mencuci bantal sering kali luput dari perhatian. Padahal, bantal adalah masalah tidur nomor satu yang memengaruhi seseorang.
Dilansir dari Tech Radar, Senin (21/3/2022), beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa berat bantal bisa bertambah satu kilogram jika tidak dicuci selama satu tahun.
Pakar gaya hidup Robin Wilson menyebutkan hal ini disebabkan karena penumpukan keringat, kulit mati, tungau dan debu di dalam bantal.
“Tes sederhana adalah melipat bantal Anda dan jika tetap terlipat saat Anda melepaskan tangan, itu harus dicuci atau diganti,” tegas Wilson.
Baca juga: Kapan Waktunya Ganti Bantal dengan yang Baru?
Pernyataan tersebut didukung oleh studi tahun 2011 dalam Jurnal Environmental Science & Technology yang menemukan bahwa manusia akan kehilangan antara 0,03-0,09 gram kulit setiap jam.
Dengan rata-rata orang menghabiskan waktu yang sangat lama untuk tidur, seluruh kulit mati di bantal yang tidak dicuci secara teratur akan semakin besar, meskipun sudah menggunakan sarung bantal.
Parahnya, kulit mati adalah makanan untuk tungau yang dapat ditemukan di hampir setiap rumah serta mendapatkan minum dari pasokan air dari udara lembap.
Dari sisi kesehatan, bantal yang jarang dicuci akan memicu reaksi alergi pada kulit akibat bakteri, virus dan jamur yang berukuran mikroskopis.
Baca juga: Cuka, Lemon, Boraks, dan Pemutih Ampuh Lenyapkan Jamur di Bantal
Secara umum, masa pakai bantal adalah sekitar satu hingga dua tahun. Akan tetapi, jika bantal tidak dicuci dengan benar, umurnya bisa berkurang setengah dan membuat Anda menghabiskan lebih banyak uang di kemudian hari.
Oleh karena itu, meskipun sarung bantal sudah diganti setiap minggu, tetapi pembersihan bantal secara menyeluruh tetap harus dilakukan setiap tiga sampai enam bulan sekali untuk menghilangkan noda dan menjaganya tetap bersih dari alergen serta debu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.